√ Ternyata Perihal Impor Guru, Sudahkah Pikirkan 4 Hal Ini Lebih Dulu

 Guru atau pendidik baik PNS maupun non PNS untuk sebutan honorer dan GTY banyak mengeluar √ Ternyata Wacana Impor Guru, Sudahkah Pikirkan 4 Hal Ini Lebih Dulu

Guru atau pendidik baik PNS maupun non PNS untuk sebutan honorer dan GTY banyak mengeluarkan opini mereka. Saya tertarik dari opini dari seorang Kepala Sekolah akan wacana impor guru tersebut. Beliau mempertanyakan empat hal kepada pemangku kebijakan kalau akan mengimpor guru. 

Pertanyaan itu ada empat dan bisa mewakili pertanyaan dari guru lainnya. Beliau mempertanyakan, sudahkah pemangku kebijakan memikirkan keempat pertanyaan ini? 
  1. Apakah guru impor paham ideologi, visi bangsa dan budaya bangsa Indonesia? Hal ini penting untuk lebih mengarahkan huruf religius, nasionalis, mandiri, kegotongroyongan serta integritas anak didik. Jika tak terpenuhi wacana kemampuan akan visi, misi dan budaya bangsa, lebih baik maka terang huruf yang terbentuk bukanlah huruf yang diperlukan lahir dari para anak didik.
  2. Bagaimana nasib guru honorer, yang telah sekian usang mengabdi? Hal ini patut dipertimbangkan. Mereka, meski berawal dari kesadaran bahwa status honorer dalam urusan kesejahteraan niscaya kurang. Namun kita dihentikan menutup mata dan hati akan derita mereka.
  3. Adakah di tangan guru impor jaminan kualitas pendidikan akan meningkat tajam? Jika input pendidikan masih kurang, anak didik tak semangat berguru maka terang bahwa impor guru yang diwacanakan oleh Puan Maharani tidak menjamin pendidikan yang berkualitas. Dalam hal ini dunia pendidikan membutuhkan guru yang bisa menjadi motivator bagi siswanya.
  4. Berapa anggaran yg harus dikeluarkan utk menggaji mereka? Uang darimana? Nambah hutang? Kenapa tidak dipakai utk menambah kesejahteraan guru-guru yg masih honorer? 

Keempat pertanyaan itu memang masuk akal muncul di kepala kita. Bagaimanapun guru banyak yang merasa terluka perasaannya. Apalagi guru honorer yang ketugasannya sama dengan guru PNS namun kesejahteraan tak lebih dari pegawai atau karyawan pabrik. 

Jika memang guru di Indonesia masih banyak yang jauh dari kata kualitas baik, bukankah itu masih bisa dibenahi? Membenahi kualitas pendidikan bisa dimulai dengan cara memperbaiki sistem rekrutmen guru selama ini. 

Guru harus benar-benar berkualitas. Selain itu perlu juga diadakan pelatihan-pelatihan khusus biar mutu guru yang selama ini "dianggap" kurang bisa memenuhi standar. Pelatihan ini harus berkualitas dan rutin dilaksanakan. 

Yang tak kalah pentingnya yaitu mengubah mindset guru yg selama ini mengajar sekedar mentransfer ilmu, namun mengabaikan nilai-nilai insan yg sesungguhnya. Dibutuhkan pendidikan yg memanusiakan manusia, dengan mengedepankan olah rasa, dan olah hati. Ya meski perilaku memanusiakan insan masih terbentur pada banyaknya bahan pelajaran yang tak tersampaikan. 

Hasil didikan dari guru yang memanusiakan insan pada akibatnya akan menghasilkan pemimpin yang selalu berfikir dengan hati yang bening dan penuh perasaan. 

Belum ada Komentar untuk "√ Ternyata Perihal Impor Guru, Sudahkah Pikirkan 4 Hal Ini Lebih Dulu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel