√ Pengertian Reliabilitas

Kata reliabillitas dalam bahasa Indonesia di ambil dari reliability dalam bahasa inggris, berasal dari kata, reliable yang artinya sanggup di percaya. “reliabilitas” merupakan kata benda, sedangkan “reliable” merupakan kata sifat atau keadaan.

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable).Walaupun reliabilitas mempunyai banyak sekali arti menyerupai kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan dan konsistensi, namun wangsit pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas yakni sejauh mana hasil pengukuran sanggup dipercaya.
  • Menurut Sugiono (2005) Pengertian Reliabilitas yakni serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang mempunyai konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes yakni tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes sanggup diandalkan untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.
  • Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes yakni seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten target yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi.
  • Menurut Nursalam (2003) Reliabilitas yakni kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama – sama memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan.
  • Menurut Sukardi (2008: 43) relaibelitas yakni huruf lain dari evaluasi. Reliabilitas juga sanggup diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrument penilaian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibentuk mempunyai hasil konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.
  • Menurut Sukardi (2008) Ada beberapa tipe reliabilitas yang dipakai dalam acara penilaian dan masing-masing reliebilitas mempunyai konsistensi yang berbeda-beda. Beberapa tipe reliebilitas di antaranya: tes-retes, ekivalen, dan belah dua yang ditentukan melalui korelasi. 
Tipe-tipe Reliabilitas

Berbagai tipe tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1) Relibalilitas Dengan Tes-Retes

Reliabilitas tes-retes tidak lain yakni derajat yang menawarkan konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu. Tes-Retes menawarkan variasi skor yang diperoleh dari penyelenggaraan satu tes penilaian yang dilaksanakan dua kali atau lebih, sebagai jawaban kesalahan pengukuran. Dengan kata lain, kita tertarik dalam mencari kejelasan bahwa skor siswa mencapai suatu tes pada waktu tertentu yakni sama hasilnya, dikala siswa itu dites lagi dengan tes yang sama. Dengan melaksanakan tes-retes tersebut. Seorang guru akan mengetahui seberapa jauh konsistensi suatu tes mengukur apa yang ingin diukur (Sukardi, 2008).

Sedangkan Arikunto (1997: 88) Metode tes ulang (tes-retes) dilakukan untuk menghindari dua penyusunan dua seri tes. Dalam memakai teknik atau metode ini pengetes hanya mempunyai satu seri tes tapi dicobakan dua kali. Oleh sebab tesnya satu dan dicobakan dua kali, maka metode ini sanggup disebut juga dengan single-test-double-trial-method.

Reliebelitas tes retes sanggup dilakukan dengan cara menyerupai berikut:
Selenggarakan tes pada suatu kelompok yang sempurna sesuai dengan rencana.
Setelah selang waktu tertentu, contohnya satu ahad atau dua minggu, lakukan kembali tes yang sama dengan kelompok yang sama tersebut.
Korelasikan kedua hasil tes tersebut.

Jika hasil koefisien menawarkan tinggi, berarti reliabilias tes yakni bagus. Sebaliknya, jikalau hubungan rendah, berarti tes tersebut mempunyai konsistensi rendah (Sukardi, 2008).



2) Reliabilitas Dengan Bentuk Ekivalensi

Sesuai dengan namanya yaitu ekivalen, maka tes penilaian yang hendak diukur reliabilitasnya dibentuk identik dengan tes acuan. Setiap tampilannya, kecuali substansi item yang ada, sanggup berbeda. Kedua tes tersebut sebaliknya mempunyai karate yang sama. Karakteristik yang dimaksud contohnya mengukur variabel yang sama, mempunyai jumlah item sama, struktur sama, mempunyai tingkat kesulitan dan mempunyai petunjuk, cara penskoran, dan interpretasi yang sama (Sukardi 2008).

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Arikunto (1997: 87) tes paralel atau equivalent yakni dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir-butirnya berbeda. Dalam istilah bahasa Inggris disebut Alternate-forms method (parallel forms).

Tes reliabilitas secara ekivalen sanggup dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Tentukan target yang hendak dites 
  2. Lakukan tes yang dimaksud kepada subjek target tersebut. 
  3. Administrasinya kesudahannya secara baik. 
  4. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, lakukan pengetesan yang kedua kalinya pada kelompok tersebut 
  5. Korelasikan kedua hasil skor tersebut (Sukardi, 2008). 
Perlu diketahui juga bahwa tes ekivalensi mempunyai kelemahan yaitu bahwa menciptakan dua buah tes yang secara esensial ekivalen yakni sulit. Akibatnya akan selalu terjadi kesalahan pengukuran (Sukardi, 2008). Pernyataan lain juga disampaikan oleh Arikunto (1997: 88) kelemahan dari metode ini yakni pengetes pekerjaannya berat sebab harus menyusun dua seri tes. Lagi pula harus tersedia waktu yang usang untuk mencobakan dua kali tes.

3) Reliabilitas Dengan Bentuk Belah Dua

Menurut Sukardi (2008: 47) Reliabilitas belah dua ini termasuk reliabilitas yang mengukur konsistensi internal. Yang dimaksud konsistensi internal yakni salah satu tipe reliabilitas yang didasarkan pada keajegan dalam setiap item tes evaluasi. Relibilitas belah dua ini pelaksanaanya hanya satu kali.

Cara melaksanakan reliabilitas belah dua intinya sanggup dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
Lakukan pengetesan item-item yang telah dibentuk kepada subjek sasaran.
Bagi tes yang ada menjadi dua atas dasar dua item, yang paling umum dengan membagi item dengan nomor ganjil dengan item dengan nomor genap pada kelompok tersebut.
Hitung skor subjek pada kedua belah kelompok peserta item genap dan item ganjil.
Korelasikan kedua skor tersebut, memakai formula hubungan yang relevan dengan teknik pengukuran (Sukardi, 2008).

Untuk mengetahui seluruh tes harus dipakai rumus Spearman-Brown (Arikunto, 1997):

3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas Instrumen

Menurut Sukardi (2008:51-52) koefisien reliabilitas sanggup dipengaruhi oleh waktu penyelenggaraan tes-retes. Interval penyelenggaraan yang terlalu erat atau terlalu jauh, akan menghipnotis koefisien reliabilitas. Faktor-faktor lain yang juga menghipnotis reliabilitas instrument penilaian di antaranya sebagai berikut::

1) Panjang tes, semakin panjang suatu tes evaluasi, semakin banyak jumlah item bahan pembelajaran diukur.

2) Penyebaran skor, koefisien reliabilitas secara pribadi dipengaruhi oleh bentuk sebaran skor dalam kelompok siswa yang di ukur. Semakin tinggi sebaran, semakin tinggi estimasi koefisien reliable.

3) Kesulitan tes, tes normative yang terlalu gampang atau terlalu sulit untuk siswa, cenderung menghasilkan skor reliabilitas rendah.

4) Objektifitas, yang dimaksud dengan objektif yaitu derajat dimana siswa dengan kompetensi sama, mencapai hasil yang sama.

Belum ada Komentar untuk "√ Pengertian Reliabilitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel