√ Biografi Isaac Newton
Sir Isaac Newton merupakan Fisikawan dan Matematikawan dari Inggris, teori yang paling populer di publikasikan yaitu aturan gravitasi, dan Isaac Newton mempunyai tugas penting dalam revolusi ilmiah kurun ke-17.
Kelahiran Isaac Newton?
Isaac Newton lahir pada tanggal 4 Januari 1643, di Negara Inggris, tepatnya di Woolsthorpe, Lincolnshire. Jika dilihat dari "kalender Julien yang tua", tanggal lahir Isaac Newton akan ditampilkan pada tanggal 25 Desember 1642.
Siapakah Isaac Newton?
Isaac Newton (4 Januari 1643 hingga 31 Maret 1727) yaitu seorang fisikawan dan matematikawan yang mengembangkan prinsip-prinsip fisika modern, termasuk aturan gerak, dan dikreditkan sebagai salah satu pemikiran besar Revolusi Ilmiah kurun ke-17 . Pada tahun 1687, ia menerbitkan karyanya yang paling terkenal, Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Prinsip Matematika Filsafat Alam) , yang telah disebut sebagai buku paling kuat dalam fisika. Pada tahun 1705, ia dianugerahi gelar aristokrat oleh Ratu Anne dari Inggris, membuatnya menjadi Sir Isaac Newton.
Apa yang diciptakan Isaac Newton?
Prestasi publik sains utama dari Newton yang pertama yaitu merancang dan membangun teleskop yang mencerminkan pada tahun 1668. Sebagai seorang profesor di Cambridge, Newton diminta untuk mengatakan kuliah tahunan dan menentukan optik sebagai topik awalnya. Dia memakai teleskop-nya untuk mempelajari optik dan membantu menandakan teorinya perihal cahaya dan warna. Royal Society meminta demonstrasi teleskop pemantul pada tahun 1671, dan minat organisasi tersebut mendorong Newton untuk menerbitkan catatannya perihal cahaya, optik dan warna pada tahun 1672. Catatan-catatan ini kemudian diterbitkan sebagai cuilan dari Optik Newton atau sebuah risalah dari Refleksi, Refraksi, Infleksi dan Warna Cahaya .
Penemuan Isaac Newton
Newton membuat inovasi di bidang optik, gerak dan matematika. Newton berteori bahwa cahaya putih yaitu adonan semua warna spektrum, dan cahaya itu terdiri dari partikel. Buku penting perihal fisika, Principia , berisi informasi perihal hampir semua konsep penting fisika kecuali energi, yang balasannya membantunya untuk menjelaskan aturan gerak dan teori gravitasi. Bersama dengan hebat matematika Gottfried Wilhelm von Leibniz, Newton dikreditkan untuk mengembangkan teori kalkulus penting.
Mitos Apel (teori gravitasi)
Antara 1665 dan 1667, Newton kembali ke rumah dari Trinity College untuk melanjutkan studi pribadinya, ketika sekolahnya dulu ditutup alasannya yaitu Wabah Besar. Katanya pada ketika itu, Newton mengalami inspirasi gravitasi yang populer dengan apel yang jatuh. Menurut mitos umum ini, Newton sedang duduk di bawah pohon apel ketika sebuah buah jatuh dan menabrak kepalanya, mengilhami ia untuk tiba-tiba menemukan teori gravitasi. Meskipun tidak ada bukti bahwa apel tersebut benar-benar menabrak Newton di kepala, ia melihat jatuhnya apel dari pohon, mengakibatkan ia bertanya-tanya mengapa terjatuh lurus ke bawah dan tidak pada suatu sudut. Akibatnya, ia mulai mengeksplorasi teori gerak dan gravitasi.
Selama hiatus 18 bulan ini sebagai mahasiswa, Newton memahami banyak wawasan terpentingnya - termasuk metode kalkulus yang sangat kecil, dasar untuk teori cahaya dan warnanya, dan aturan gerak planet - yang balasannya mengarah pada penerbitan buku fisika Principia dan teorinya perihal gravitasi.
Prinsip Matematika Filsafat Alam dan Hukum Gerak Newton
Pada tahun 1687, sesudah 18 bulan bekerja secara intens dan efektif tanpa henti, Newton menerbitkan Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Prinsip Matematika Filsafat Alam) , yang paling sering dikenal sebagai Principia . Dikatakan sebagai satu-satunya buku paling kuat perihal fisika dan mungkin semua sains. Publikasinya segera mengangkat Newton ke keunggulan internasional.
Principia mengatakan deskripsi kuantitatif yang tepat perihal tubuh yang bergerak, dengan tiga aturan dasar gerak:
Tiga aturan dasar Newton yang diuraikan dalam Principia membantunya hingga pada teori gravitasinya. Hukum gravitasi universal Newton menyatakan bahwa dua benda saling menarik satu sama lain dengan gaya tarik gravitasi yang sebanding dengan massa mereka dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusatnya.
Undang-undang ini membantu menjelaskan tidak hanya orbit planet elips tapi hampir setiap gerakan lainnya di alam semesta: bagaimana planet-planet dijaga di orbit oleh tarikan gravitasi matahari; bagaimana bulan berputar mengelilingi Bumi dan bulan Jupiter berputar mengelilinginya; dan bagaimana komet berputar dalam orbit elips mengelilingi matahari. Mereka juga mengizinkannya untuk menghitung massa setiap planet, menghitung perataan bumi di kutub dan tonjolan di khatulistiwa, dan bagaimana tarikan gravitasi matahari dan bulan membuat pasang surut bumi. Dalam catatan Newton, gravitasi membuat alam semesta seimbang, membuatnya berhasil, dan membawa langit dan bumi bersama dalam satu persamaan besar.
Kehidupan Awal dan Keluarga
Isaac Newton yaitu satu-satunya anak petani lokal yang makmur, yang juga berjulukan Isaac Newton, yang meninggal tiga bulan sebelum ia lahir. Bayi prematur yang lahir mungil dan lemah, Newton tidak dibutuhkan bisa bertahan. Ketika ia berusia 3 tahun, ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah lagi dengan seorang pendeta yang baik, Barnabas Smith, dan pergi untuk tinggal bersamanya, meninggalkan Newton muda dengan nenek dari pihak ibu. Pengalaman itu meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada Newton, yang kemudian mewujudkan dirinya sebagai perasaan tidak kondusif yang akut. Dia dengan cemas terobsesi dengan karya terbitannya, mempertahankan keuntungannya dengan sikap irasional. Etelah Berumur 12 Tahun, Newton dipertemukan kembali dengan ibunya sesudah suami keduanya meninggal. Dia membawa ketiga anaknya yang kecil dari janji nikah keduanya.
Pendidikan dan Kehidupan Kampus
Newton terdaftar di King's School di Grantham, sebuah kota di Lincolnshire, di mana ia tinggal dengan apotek lokal dan diperkenalkan ke dunia kimia yang menarik. Ibunya menariknya keluar dari sekolah pada usia 12 tahun. Rencananya yaitu untuk menjadikannya seorang petani dan meminta ia untuk merawatnya. Newton gagal total, alasannya yaitu ia menemukan pertanian monoton. Newton segera dikirim kembali ke King's School untuk menuntaskan pendidikan dasarnya.
Mungkin mencicipi kemampuan intelektual bawaan perjaka itu, pamannya, lulusan University of Cambridge Trinity University, membujuk ibu Newton semoga memasukkannya ke universitas. Newton mendaftarkan diri pada sebuah aktivitas yang serupa dengan sebuah studi kerja pada tahun 1661, dan kemudian menunggu di meja dan merawat kamar siswa yang lebih kaya.
Ketika Newton datang di Cambridge, Revolusi Ilmiah kurun ke-17 sudah dalam kekuatan penuh. Pandangan heliosentris alam semesta - yang dinafikan oleh para astronom Nicolaus Copernicus dan Johannes Kepler, dan kemudian disempurnakan oleh Galileo - dikenal di kebanyakan kalangan akademisi Eropa. Filsuf René Descartes telah mulai merumuskan konsep gres perihal alam sebagai mesin yang rumit, impersonal dan inert. Namun, ibarat kebanyakan universitas di Eropa, Cambridge mendalami filsafat Aristoteles dan pandangan perihal alam bertumpu pada pandangan geosentris perihal alam semesta, berurusan dengan alam secara kualitatif dan bukan kuantitatif.
Selama tiga tahun pertamanya di Cambridge, Newton diajarkan kurikulum standar namun terpesona dengan sains yang lebih maju. Semua waktu luangnya dihabiskan untuk membaca dari para filsuf modern. Hasilnya yaitu pertunjukan yang kurang bagus, tapi yang bisa dimengerti, mengingat kursus studinya yang kedua. Pada ketika inilah Newton menyimpan satu set catatan kedua, yang berjudul "Quaestiones Quaedam Philosophicae" ("Pertanyaan Filosofi Tertentu"). "Quaestiones" mengungkapkan bahwa Newton telah menemukan konsep gres perihal alam yang menyediakan kerangka bagi Revolusi Ilmiah. Meskipun Newton lulus tanpa kebanggaan atau perbedaan, usahanya memenangkan gelar sarjana dan empat tahun sumbangan finansial untuk pendidikan masa depan.
Pada tahun 1665, Wabah Besar yang melanda Eropa telah hingga di Cambridge, memaksa universitas tersebut untuk tutup. Setelah dua tahun absen, Newton kembali ke Cambridge pada tahun 1667 dan terpilih sebagai rekan kecil di Trinity College, alasannya yaitu ia masih belum dianggap sebagai sarjana yang menonjol. Pada tahun-tahun berikutnya, keberuntungannya meningkat. Newton mendapatkan gelar Master of Arts pada tahun 1669, sebelum berusia 27 tahun. Selama masa ini, ia menemukan buku yang diterbitkan oleh Nicholas Mercator perihal metode untuk menangani seri tak terbatas. Newton dengan cepat menulis sebuah risalah, De Analysi , menguraikan hasilnya sendiri yang lebih luas. Dia mengembangkan ini dengan sobat dan mentor Isaac Barrow, tapi tidak memasukkan namanya sebagai penulis.
Pada bulan Juni 1669, Barrow mengembangkan naskah yang tidak terakreditasi dengan matematikawan Inggris John Collins. Pada bulan Agustus 1669, Barrow mengidentifikasi pengarangnya ke Collins sebagai "Tuan Newton sangat muda tapi dengan kecerdasan dan kemampuan luar biasa dalam hal ini." Karya Newton dibawa ke perhatian komunitas matematika untuk pertama kalinya. Tak usang kemudian, Barrow mengundurkan diri dari jabatan profesor Lucasian di Cambridge, dan Newton mengambil alih bangku itu.
Isaac Newton & Robert Hooke
Tidak semua orang di Royal Academy sangat antusias dengan inovasi Newton di bidang optik dan penerbitan Optau (1672), terutama pada inovasi Refleksi, Refraksi, Infleksi dan Warna Terang . Di antara yaitu Robert Hooke , salah satu anggota orisinil Royal Academy dan ilmuwan yang menuntaskan beberapa bidang, termasuk mekanik dan optik. Sementara Newton berteori bahwa cahaya terdiri dari partikel, Hooke percaya bahwa itu terdiri dari gelombang. Hooke dengan cepat mengutuk kertas Newton dengan istilah merendahkan, dan menyerang metodologi dan kesimpulan Newton.
Hooke bukan satu-satunya yang mempertanyakan karya Newton di bidang optik. Ilmuwan Belanda ternama Christiaan Huygens dan sejumlah Yesuit Prancis juga mengajukan keberatan. Tapi alasannya yaitu relasi Hooke dengan Royal Society dan karyanya sendiri di bidang optik, kritiknya menyengat Newton yang terburuk. Karena tidak sanggup menangani kritik tersebut, ia menjadi murka - reaksi terhadap kritik yang terus berlanjut sepanjang hidupnya. Newton membantah tuduhan Hooke bahwa teorinya mempunyai kekurangan dan mengemukakan pentingnya penemuannya terhadap semua sains. Pada bulan-bulan berikutnya, pertukaran antara kedua laki-laki itu semakin sengit, dan segera saja Newton mengancam untuk berhenti dari masyarakat sama sekali. Dia tetap hanya ketika beberapa anggota lainnya meyakinkannya bahwa Fellows sangat menghormatinya.
Persaingan antara Newton dan Robert Hooke akan berlanjut selama beberapa tahun setelahnya. Kemudian, pada tahun 1678, Newton mengalami gangguan saraf yang lengkap dan korespondensi tiba-tiba berakhir. Kematian ibunya di tahun berikutnya mengakibatkan ia menjadi lebih terisolasi lagi, dan selama enam tahun ia menarik diri dari pertukaran intelektual kecuali ketika orang lain memprakarsai korespondensi, yang selalu ia jalani.
Selama hiatus dari kehidupan publik, Newton kembali ke studi perihal gravitasi dan pengaruhnya terhadap orbit planet. Ironisnya, dorongan yang membuat Newton pada arah yang benar dalam penelitian ini berasal dari Robert Robert Hooke. Dalam surat korespondensi umum 1679 surat kepada anggota Royal Society untuk kontribusi, Robert Hooke menulis surat kepada Newton dan mengemukakan pertanyaan perihal gerak planet, memperlihatkan bahwa formula yang melibatkan kotak terbalik mungkin menjelaskan ketertarikan antara planet dan bentuk orbitnya.
Pertukaran selanjutnya terjadi sebelum Newton segera tetapkan korespondensi sekali lagi. Tapi gagasan Robert Hooke segera dimasukkan ke dalam karya Newton dalam gerakan planet, dan dari catatannya, nampaknya ia dengan cepat menarik kesimpulannya sendiri pada tahun 1680, meskipun ia menyimpan penemuannya untuk dirinya sendiri.
Pada awal 1684, dalam percakapan dengan sesama anggota Royal Society Christopher Wren dan Edmond Halley, Robert Hooke mengemukakan kasusnya pada bukti gerak planet. Baik Wren dan Halley mengira ia menyukai sesuatu, tapi memperlihatkan bahwa sebuah demonstrasi matematika dibutuhkan. Pada bulan Agustus 1684, Halley pergi ke Cambridge untuk mengunjungi Newton, yang keluar dari keterasingannya. Halley dengan malas bertanya kepadanya apa bentuk orbit planet yang akan diambil jikalau daya tariknya ke matahari mengikuti kuadrat terbalik jarak antara mereka (teori Robert Hooke).
Newton tahu jawabannya, alasannya yaitu pekerjaannya yang terkonsentrasi selama enam tahun terakhir, dan menjawab, "Sebuah elips." Newton mengaku telah memecahkan duduk kasus ini sekitar 18 tahun sebelumnya, selama absennya dari Cambridge dan wabah, namun ia tidak sanggup menemukan catatannya. Halley membujuknya untuk mengatasi duduk kasus secara matematis dan mengatakan untuk membayar semua biaya sehingga gagasan itu bisa dipublikasikan, di Principia Newton .
Setelah penerbitan edisi pertama Principia pada tahun 1687, Robert Hooke segera menuduh Newton melaksanakan plagiarisme, mengklaim bahwa ia telah menemukan teori kotak terbalik dan bahwa Newton telah mencuri karyanya. Tuduhan itu tidak berdasar, alasannya yaitu kebanyakan ilmuwan tahu, karena Robert Hooke hanya berteori perihal gagasan tersebut dan tidak pernah membawanya ke tingkat bukti apapun.
Newton, bagaimanapun, sangat murka dan sangat membela penemuannya. Dia menarik semua referensi ke Robert Hooke dalam catatannya dan mengancam akan menarik diri dari menerbitkan edisi Principia berikutnya . Halley, yang telah banyak menginvestasikan dirinya dalam karya Newton, mencoba membuat perdamaian di antara kedua laki-laki itu. Sementara Newton dengan enggan sepakat untuk memasukkan pengakuan bersama atas karya Robert Hooke (dibagi dengan Wren dan Halley) dalam pembahasannya perihal aturan kotak terbalik, ia tidak melaksanakan apa pun untuk menenangkan Robert Hooke.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan Robert Hooke mulai terurai. Keponakan dan pendampingnya tercinta meninggal pada tahun yang sama dengan Principia yang diterbitkan pada tahun 1687. Saat reputasi dan ketenaran Newton tumbuh, Robert Hooke menolak, mengakibatkan ia menjadi lebih pahit dan membenci saingannya. Untuk simpulan yang pahit, Robert Hooke mengambil setiap kesempatan yang bisa ia lakukan untuk menyinggung Newton. Mengetahui bahwa rivalnya akan segera terpilih menjadi presiden Royal Society, Robert Hooke menolak untuk pensiun hingga tahun kematiannya, pada 1703.
Alkamia Dan Newton
Setelah penerbitan Principia , Newton siap untuk arah gres dalam kehidupan. Dia tidak lagi menemukan kepuasan dalam posisinya di Cambridge dan semakin terlibat dalam isu-isu lain. Dia membantu memimpin perlawanan terhadap perjuangan King James II untuk membangun kembali pemikiran Kristen di Cambridge, dan pada tahun 1689 ia terpilih untuk mewakili Cambridge di Parlemen.
Sementara di London, Newton mengenal dirinya dengan kelompok intelektual yang lebih luas dan berkenalan dengan filsuf politik John Locke. Meskipun banyak ilmuwan di benua ini terus mengajarkan dunia mekanis berdasarkan Aristoteles , generasi muda ilmuwan Inggris menjadi terpikat dengan pandangan Newton perihal dunia fisik dan mengenalinya sebagai pemimpin mereka. Salah satu pengagumnya yaitu Nicolas Fatio de Duillier, seorang matematikawan Swiss yang berteman dengan Newton ketika berada di London.
Namun, dalam beberapa tahun, Newton mengalami gangguan saraf lain pada tahun 1693. Penyebabnya terbuka untuk spekulasi: kekecewaannya alasannya yaitu tidak diangkat ke posisi yang lebih tinggi oleh raja gres Inggris, William III dan Mary II, atau hilangnyanya berikutnya. persahabatan dengan Duillier; kelelahan alasannya yaitu terlalu banyak bekerja; atau mungkin keracunan merkuri kronis sesudah beberapa dekade penelitian alkimia. Sulit untuk mengetahui penyebab pastinya, namun bukti memperlihatkan bahwa surat yang ditulis oleh Newton kepada beberapa kenalan dan teman-teman di London, termasuk Duillier, tampak gila dan paranoid, dan menuduh mereka mengkhianati dan berkomplot.
Anehnya, Newton pulih dengan cepat, menulis surat ajakan maaf kepada teman-teman, dan kembali bekerja dalam beberapa bulan. Dia muncul dengan semua akomodasi intelektualnya yang utuh, namun tampaknya telah kehilangan minat terhadap duduk kasus ilmiah dan kini lebih menyukai mengejar nubuatan dan goresan pena suci dan studi perihal alkimia. Sementara beberapa orang mungkin menganggap ini sebagai pekerjaan di bawah laki-laki yang telah merevolusi sains, mungkin lebih tepat dikaitkan dengan Newton yang menanggapi duduk kasus waktu di Inggris yang bergejolak di kurun ke-17. Banyak intelektual bergulat dengan makna aneka macam topik yang berbeda, yang paling tidak yaitu agama, politik dan tujuan hidup. Ilmu pengetahuan modern masih begitu gres sehingga tidak ada yang tahu niscaya bagaimana hal itu sesuai dengan filosofi yang lebih tua.
Mata Uang Inggris Berubah dari Perak ke Standar Emas
Pada tahun 1696, Newton bisa mencapai posisi pemerintah yang telah usang ia cari: sipir Mint; Setelah memperoleh gelar gres ini, ia pindah ke London secara permanen dan tinggal dengan keponakannya, Catherine Barton. Dia yaitu nyonya Lord Halifax, pejabat tinggi pemerintah yang berperan penting dalam mempromosikan Newton, pada tahun 1699, untuk menguasai posisi Mint-sebuah posisi yang akan dipegangnya hingga kematiannya. Karena tidak ingin dianggap sebagai posisi kehormatan semata, Newton mendekati pekerjaan dengan sungguh-sungguh, mereformasi mata uang dan dengan berat menghukum para pemalsu. Sebagai master Mint, Newton memindahkan mata uang Inggris, pound sterling, dari perak ke standar emas.
Royal Society dan Konflik dengan Ilmuwan Lainnya
Pada tahun 1703, Newton terpilih sebagai presiden Royal Society atas janjkematian Robert Hooke. Namun Newton tampaknya tidak pernah memahami gagasan sains sebagai perjuangan kooperatif, dan ambisinya dan pembelaannya yang gigih atas penemuannya sendiri terus menuntunnya dari satu konflik ke konflik lain dengan ilmuwan lainnya. Dengan sebagian besar catatan, kepemilikan Newton pada masyarakat itu bersifat tirani dan otokratis; ia bisa mengendalikan kehidupan dan karier ilmuwan muda dengan kekuatan absolut.
Pada tahun 1705, dalam sebuah kontroversi yang telah dilakukan selama beberapa tahun, hebat matematika Jerman Gottfried Leibniz secara terbuka menuduh Newton meniru penelitiannya, dengan mengklaim bahwa ia telah menemukan kalkulus yang sangat kecil beberapa tahun sebelum penerbitan Principia . Pada tahun 1712, Royal Society menunjuk sebuah komite untuk menyelidiki duduk kasus tersebut. Tentu saja, alasannya yaitu Newton yaitu presiden masyarakat, ia sanggup menunjuk anggota komite tersebut dan mengawasi penyelidikannya. Tidak mengherankan, panitia menyimpulkan prioritas Newton atas inovasi tersebut.
Pada tahun yang sama, di episode tirani Newton yang lebih mencolok lainnya, ia menerbitkan tanpa izin catatan astronom John Flamsteed. Tampaknya astronom telah mengumpulkan data tubuh masif dari tahun-tahun di Observatorium Kerajaan di Greenwich, Inggris. Newton telah meminta sejumlah besar catatan Flamsteed untuk revisinya ke Principia . Kesal ketika Flamsteed tidak akan memberinya informasi lebih banyak secepat yang ia inginkan, Newton memakai pengaruhnya sebagai presiden Royal Society untuk ditunjuk sebagai ketua tubuh "pengunjung" yang bertanggung jawab atas Royal Observatory.
Dia kemudian mencoba untuk segera menerbitkan katalog Flamsteed perihal bintang-bintang, serta semua catatan Flamsteed, diedit dan tidak diedit. Untuk menambahkan penghinaan pada cedera, Newton mengatur musuh fana Flamsteed, Edmund Halley, untuk mempersiapkan catatan bagi pers. Flamsteed balasannya bisa mendapatkan perintah pengadilan yang memaksa Newton untuk menghentikan rencananya untuk menerbitkan dan mengembalikan catatan tersebut - salah satu dari beberapa kali Newton dikalahkan oleh salah satu pesaingnya.
Tahun terakhir Isaac Newton
Menjelang janjkematian ini, Newton tinggal di Cranbury Park, bersahabat Winchester, Inggris, dengan keponakannya, Catherine (Barton) Conduitt, dan suaminya, John Conduitt. Pada ketika ini, Newton telah menjadi salah satu laki-laki paling populer di Eropa. Penemuan ilmiahnya tak tertandingi. Dia juga telah menjadi kaya raya, menginvestasikan pendapatannya yang tidak mengecewakan besar dengan bijak dan memberi hadiah yang cukup besar untuk amal.
Meskipun ketenarannya, kehidupan Newton jauh dari sempurna: Dia tidak pernah menikah atau berteman banyak, dan di tahun-tahun berikutnya, kombinasi antara kebanggaan, ketidakamanan dan perjalanan sampingan dengan pertanyaan ilmiah yang absurd membuat beberapa dari beberapa temannya khawatir perihal mentalnya. stabilitas.
Kematian Newton
Pada ketika ia mencapai usia 80 tahun, Newton mengalami duduk kasus pencernaan dan harus secara drastis mengubah referensi makan dan mobilitasnya. Pada bulan Maret 1727, Newton mengalami sakit parah di perutnya dan pingsan, tidak pernah sadar kembali. Ia meninggal keesokan harinya, pada tanggal 31 Maret 1727, pada usia 84 tahun.
Warisan
Ketenaran Isaac Newton tumbuh lebih usang lagi sesudah kematiannya, alasannya yaitu banyak orang sezamannya memproklamasikannya sebagai jenius terbesar yang pernah ada. Mungkin sedikit berlebihan, namun penemuannya mempunyai dampak besar pada pemikiran Barat, yang menghasilkan perbandingan dengan orang-orang ibarat Plato , Aristoteles dan Galileo.
Meskipun penemuannya termasuk di antara banyak yang dibentuk selama Revolusi Ilmiah, prinsip gravitasi universal Isaac Newton tidak menemukan persamaan dalam sains ketika itu. Tentu saja, Newton terbukti salah pada beberapa perkiraan utamanya. Pada kurun ke-20, Albert Einstein akan membatalkan konsep Newton perihal alam semesta, yang menyatakan bahwa ruang, jarak dan gerak tidak mutlak namun relatif, dan bahwa alam semesta lebih fantastis daripada yang pernah dipahami Newton.
Kelahiran Isaac Newton?
Isaac Newton lahir pada tanggal 4 Januari 1643, di Negara Inggris, tepatnya di Woolsthorpe, Lincolnshire. Jika dilihat dari "kalender Julien yang tua", tanggal lahir Isaac Newton akan ditampilkan pada tanggal 25 Desember 1642.
Siapakah Isaac Newton?
Isaac Newton (4 Januari 1643 hingga 31 Maret 1727) yaitu seorang fisikawan dan matematikawan yang mengembangkan prinsip-prinsip fisika modern, termasuk aturan gerak, dan dikreditkan sebagai salah satu pemikiran besar Revolusi Ilmiah kurun ke-17 . Pada tahun 1687, ia menerbitkan karyanya yang paling terkenal, Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Prinsip Matematika Filsafat Alam) , yang telah disebut sebagai buku paling kuat dalam fisika. Pada tahun 1705, ia dianugerahi gelar aristokrat oleh Ratu Anne dari Inggris, membuatnya menjadi Sir Isaac Newton.
Apa yang diciptakan Isaac Newton?
Prestasi publik sains utama dari Newton yang pertama yaitu merancang dan membangun teleskop yang mencerminkan pada tahun 1668. Sebagai seorang profesor di Cambridge, Newton diminta untuk mengatakan kuliah tahunan dan menentukan optik sebagai topik awalnya. Dia memakai teleskop-nya untuk mempelajari optik dan membantu menandakan teorinya perihal cahaya dan warna. Royal Society meminta demonstrasi teleskop pemantul pada tahun 1671, dan minat organisasi tersebut mendorong Newton untuk menerbitkan catatannya perihal cahaya, optik dan warna pada tahun 1672. Catatan-catatan ini kemudian diterbitkan sebagai cuilan dari Optik Newton atau sebuah risalah dari Refleksi, Refraksi, Infleksi dan Warna Cahaya .
Penemuan Isaac Newton
Newton membuat inovasi di bidang optik, gerak dan matematika. Newton berteori bahwa cahaya putih yaitu adonan semua warna spektrum, dan cahaya itu terdiri dari partikel. Buku penting perihal fisika, Principia , berisi informasi perihal hampir semua konsep penting fisika kecuali energi, yang balasannya membantunya untuk menjelaskan aturan gerak dan teori gravitasi. Bersama dengan hebat matematika Gottfried Wilhelm von Leibniz, Newton dikreditkan untuk mengembangkan teori kalkulus penting.
Mitos Apel (teori gravitasi)
Antara 1665 dan 1667, Newton kembali ke rumah dari Trinity College untuk melanjutkan studi pribadinya, ketika sekolahnya dulu ditutup alasannya yaitu Wabah Besar. Katanya pada ketika itu, Newton mengalami inspirasi gravitasi yang populer dengan apel yang jatuh. Menurut mitos umum ini, Newton sedang duduk di bawah pohon apel ketika sebuah buah jatuh dan menabrak kepalanya, mengilhami ia untuk tiba-tiba menemukan teori gravitasi. Meskipun tidak ada bukti bahwa apel tersebut benar-benar menabrak Newton di kepala, ia melihat jatuhnya apel dari pohon, mengakibatkan ia bertanya-tanya mengapa terjatuh lurus ke bawah dan tidak pada suatu sudut. Akibatnya, ia mulai mengeksplorasi teori gerak dan gravitasi.
Selama hiatus 18 bulan ini sebagai mahasiswa, Newton memahami banyak wawasan terpentingnya - termasuk metode kalkulus yang sangat kecil, dasar untuk teori cahaya dan warnanya, dan aturan gerak planet - yang balasannya mengarah pada penerbitan buku fisika Principia dan teorinya perihal gravitasi.
Portrait of Newton in 1689, by Godfrey Kneller. Photo Credit |
Pada tahun 1687, sesudah 18 bulan bekerja secara intens dan efektif tanpa henti, Newton menerbitkan Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (Prinsip Matematika Filsafat Alam) , yang paling sering dikenal sebagai Principia . Dikatakan sebagai satu-satunya buku paling kuat perihal fisika dan mungkin semua sains. Publikasinya segera mengangkat Newton ke keunggulan internasional.
Principia mengatakan deskripsi kuantitatif yang tepat perihal tubuh yang bergerak, dengan tiga aturan dasar gerak:
- Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula membisu akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap
- Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya
- Setiap agresi akan menjadikan reaksi, jikalau suatu benda mengatakan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan mengatakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya berlawanan
Tiga aturan dasar Newton yang diuraikan dalam Principia membantunya hingga pada teori gravitasinya. Hukum gravitasi universal Newton menyatakan bahwa dua benda saling menarik satu sama lain dengan gaya tarik gravitasi yang sebanding dengan massa mereka dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusatnya.
Undang-undang ini membantu menjelaskan tidak hanya orbit planet elips tapi hampir setiap gerakan lainnya di alam semesta: bagaimana planet-planet dijaga di orbit oleh tarikan gravitasi matahari; bagaimana bulan berputar mengelilingi Bumi dan bulan Jupiter berputar mengelilinginya; dan bagaimana komet berputar dalam orbit elips mengelilingi matahari. Mereka juga mengizinkannya untuk menghitung massa setiap planet, menghitung perataan bumi di kutub dan tonjolan di khatulistiwa, dan bagaimana tarikan gravitasi matahari dan bulan membuat pasang surut bumi. Dalam catatan Newton, gravitasi membuat alam semesta seimbang, membuatnya berhasil, dan membawa langit dan bumi bersama dalam satu persamaan besar.
Kehidupan Awal dan Keluarga
Isaac Newton yaitu satu-satunya anak petani lokal yang makmur, yang juga berjulukan Isaac Newton, yang meninggal tiga bulan sebelum ia lahir. Bayi prematur yang lahir mungil dan lemah, Newton tidak dibutuhkan bisa bertahan. Ketika ia berusia 3 tahun, ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah lagi dengan seorang pendeta yang baik, Barnabas Smith, dan pergi untuk tinggal bersamanya, meninggalkan Newton muda dengan nenek dari pihak ibu. Pengalaman itu meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada Newton, yang kemudian mewujudkan dirinya sebagai perasaan tidak kondusif yang akut. Dia dengan cemas terobsesi dengan karya terbitannya, mempertahankan keuntungannya dengan sikap irasional. Etelah Berumur 12 Tahun, Newton dipertemukan kembali dengan ibunya sesudah suami keduanya meninggal. Dia membawa ketiga anaknya yang kecil dari janji nikah keduanya.
Pendidikan dan Kehidupan Kampus
Newton terdaftar di King's School di Grantham, sebuah kota di Lincolnshire, di mana ia tinggal dengan apotek lokal dan diperkenalkan ke dunia kimia yang menarik. Ibunya menariknya keluar dari sekolah pada usia 12 tahun. Rencananya yaitu untuk menjadikannya seorang petani dan meminta ia untuk merawatnya. Newton gagal total, alasannya yaitu ia menemukan pertanian monoton. Newton segera dikirim kembali ke King's School untuk menuntaskan pendidikan dasarnya.
Mungkin mencicipi kemampuan intelektual bawaan perjaka itu, pamannya, lulusan University of Cambridge Trinity University, membujuk ibu Newton semoga memasukkannya ke universitas. Newton mendaftarkan diri pada sebuah aktivitas yang serupa dengan sebuah studi kerja pada tahun 1661, dan kemudian menunggu di meja dan merawat kamar siswa yang lebih kaya.
Ketika Newton datang di Cambridge, Revolusi Ilmiah kurun ke-17 sudah dalam kekuatan penuh. Pandangan heliosentris alam semesta - yang dinafikan oleh para astronom Nicolaus Copernicus dan Johannes Kepler, dan kemudian disempurnakan oleh Galileo - dikenal di kebanyakan kalangan akademisi Eropa. Filsuf René Descartes telah mulai merumuskan konsep gres perihal alam sebagai mesin yang rumit, impersonal dan inert. Namun, ibarat kebanyakan universitas di Eropa, Cambridge mendalami filsafat Aristoteles dan pandangan perihal alam bertumpu pada pandangan geosentris perihal alam semesta, berurusan dengan alam secara kualitatif dan bukan kuantitatif.
Selama tiga tahun pertamanya di Cambridge, Newton diajarkan kurikulum standar namun terpesona dengan sains yang lebih maju. Semua waktu luangnya dihabiskan untuk membaca dari para filsuf modern. Hasilnya yaitu pertunjukan yang kurang bagus, tapi yang bisa dimengerti, mengingat kursus studinya yang kedua. Pada ketika inilah Newton menyimpan satu set catatan kedua, yang berjudul "Quaestiones Quaedam Philosophicae" ("Pertanyaan Filosofi Tertentu"). "Quaestiones" mengungkapkan bahwa Newton telah menemukan konsep gres perihal alam yang menyediakan kerangka bagi Revolusi Ilmiah. Meskipun Newton lulus tanpa kebanggaan atau perbedaan, usahanya memenangkan gelar sarjana dan empat tahun sumbangan finansial untuk pendidikan masa depan.
Pada tahun 1665, Wabah Besar yang melanda Eropa telah hingga di Cambridge, memaksa universitas tersebut untuk tutup. Setelah dua tahun absen, Newton kembali ke Cambridge pada tahun 1667 dan terpilih sebagai rekan kecil di Trinity College, alasannya yaitu ia masih belum dianggap sebagai sarjana yang menonjol. Pada tahun-tahun berikutnya, keberuntungannya meningkat. Newton mendapatkan gelar Master of Arts pada tahun 1669, sebelum berusia 27 tahun. Selama masa ini, ia menemukan buku yang diterbitkan oleh Nicholas Mercator perihal metode untuk menangani seri tak terbatas. Newton dengan cepat menulis sebuah risalah, De Analysi , menguraikan hasilnya sendiri yang lebih luas. Dia mengembangkan ini dengan sobat dan mentor Isaac Barrow, tapi tidak memasukkan namanya sebagai penulis.
Pada bulan Juni 1669, Barrow mengembangkan naskah yang tidak terakreditasi dengan matematikawan Inggris John Collins. Pada bulan Agustus 1669, Barrow mengidentifikasi pengarangnya ke Collins sebagai "Tuan Newton sangat muda tapi dengan kecerdasan dan kemampuan luar biasa dalam hal ini." Karya Newton dibawa ke perhatian komunitas matematika untuk pertama kalinya. Tak usang kemudian, Barrow mengundurkan diri dari jabatan profesor Lucasian di Cambridge, dan Newton mengambil alih bangku itu.
Isaac Newton & Robert Hooke
Tidak semua orang di Royal Academy sangat antusias dengan inovasi Newton di bidang optik dan penerbitan Optau (1672), terutama pada inovasi Refleksi, Refraksi, Infleksi dan Warna Terang . Di antara yaitu Robert Hooke , salah satu anggota orisinil Royal Academy dan ilmuwan yang menuntaskan beberapa bidang, termasuk mekanik dan optik. Sementara Newton berteori bahwa cahaya terdiri dari partikel, Hooke percaya bahwa itu terdiri dari gelombang. Hooke dengan cepat mengutuk kertas Newton dengan istilah merendahkan, dan menyerang metodologi dan kesimpulan Newton.
Hooke bukan satu-satunya yang mempertanyakan karya Newton di bidang optik. Ilmuwan Belanda ternama Christiaan Huygens dan sejumlah Yesuit Prancis juga mengajukan keberatan. Tapi alasannya yaitu relasi Hooke dengan Royal Society dan karyanya sendiri di bidang optik, kritiknya menyengat Newton yang terburuk. Karena tidak sanggup menangani kritik tersebut, ia menjadi murka - reaksi terhadap kritik yang terus berlanjut sepanjang hidupnya. Newton membantah tuduhan Hooke bahwa teorinya mempunyai kekurangan dan mengemukakan pentingnya penemuannya terhadap semua sains. Pada bulan-bulan berikutnya, pertukaran antara kedua laki-laki itu semakin sengit, dan segera saja Newton mengancam untuk berhenti dari masyarakat sama sekali. Dia tetap hanya ketika beberapa anggota lainnya meyakinkannya bahwa Fellows sangat menghormatinya.
Persaingan antara Newton dan Robert Hooke akan berlanjut selama beberapa tahun setelahnya. Kemudian, pada tahun 1678, Newton mengalami gangguan saraf yang lengkap dan korespondensi tiba-tiba berakhir. Kematian ibunya di tahun berikutnya mengakibatkan ia menjadi lebih terisolasi lagi, dan selama enam tahun ia menarik diri dari pertukaran intelektual kecuali ketika orang lain memprakarsai korespondensi, yang selalu ia jalani.
Selama hiatus dari kehidupan publik, Newton kembali ke studi perihal gravitasi dan pengaruhnya terhadap orbit planet. Ironisnya, dorongan yang membuat Newton pada arah yang benar dalam penelitian ini berasal dari Robert Robert Hooke. Dalam surat korespondensi umum 1679 surat kepada anggota Royal Society untuk kontribusi, Robert Hooke menulis surat kepada Newton dan mengemukakan pertanyaan perihal gerak planet, memperlihatkan bahwa formula yang melibatkan kotak terbalik mungkin menjelaskan ketertarikan antara planet dan bentuk orbitnya.
Pertukaran selanjutnya terjadi sebelum Newton segera tetapkan korespondensi sekali lagi. Tapi gagasan Robert Hooke segera dimasukkan ke dalam karya Newton dalam gerakan planet, dan dari catatannya, nampaknya ia dengan cepat menarik kesimpulannya sendiri pada tahun 1680, meskipun ia menyimpan penemuannya untuk dirinya sendiri.
Pada awal 1684, dalam percakapan dengan sesama anggota Royal Society Christopher Wren dan Edmond Halley, Robert Hooke mengemukakan kasusnya pada bukti gerak planet. Baik Wren dan Halley mengira ia menyukai sesuatu, tapi memperlihatkan bahwa sebuah demonstrasi matematika dibutuhkan. Pada bulan Agustus 1684, Halley pergi ke Cambridge untuk mengunjungi Newton, yang keluar dari keterasingannya. Halley dengan malas bertanya kepadanya apa bentuk orbit planet yang akan diambil jikalau daya tariknya ke matahari mengikuti kuadrat terbalik jarak antara mereka (teori Robert Hooke).
Newton tahu jawabannya, alasannya yaitu pekerjaannya yang terkonsentrasi selama enam tahun terakhir, dan menjawab, "Sebuah elips." Newton mengaku telah memecahkan duduk kasus ini sekitar 18 tahun sebelumnya, selama absennya dari Cambridge dan wabah, namun ia tidak sanggup menemukan catatannya. Halley membujuknya untuk mengatasi duduk kasus secara matematis dan mengatakan untuk membayar semua biaya sehingga gagasan itu bisa dipublikasikan, di Principia Newton .
Setelah penerbitan edisi pertama Principia pada tahun 1687, Robert Hooke segera menuduh Newton melaksanakan plagiarisme, mengklaim bahwa ia telah menemukan teori kotak terbalik dan bahwa Newton telah mencuri karyanya. Tuduhan itu tidak berdasar, alasannya yaitu kebanyakan ilmuwan tahu, karena Robert Hooke hanya berteori perihal gagasan tersebut dan tidak pernah membawanya ke tingkat bukti apapun.
Newton, bagaimanapun, sangat murka dan sangat membela penemuannya. Dia menarik semua referensi ke Robert Hooke dalam catatannya dan mengancam akan menarik diri dari menerbitkan edisi Principia berikutnya . Halley, yang telah banyak menginvestasikan dirinya dalam karya Newton, mencoba membuat perdamaian di antara kedua laki-laki itu. Sementara Newton dengan enggan sepakat untuk memasukkan pengakuan bersama atas karya Robert Hooke (dibagi dengan Wren dan Halley) dalam pembahasannya perihal aturan kotak terbalik, ia tidak melaksanakan apa pun untuk menenangkan Robert Hooke.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan Robert Hooke mulai terurai. Keponakan dan pendampingnya tercinta meninggal pada tahun yang sama dengan Principia yang diterbitkan pada tahun 1687. Saat reputasi dan ketenaran Newton tumbuh, Robert Hooke menolak, mengakibatkan ia menjadi lebih pahit dan membenci saingannya. Untuk simpulan yang pahit, Robert Hooke mengambil setiap kesempatan yang bisa ia lakukan untuk menyinggung Newton. Mengetahui bahwa rivalnya akan segera terpilih menjadi presiden Royal Society, Robert Hooke menolak untuk pensiun hingga tahun kematiannya, pada 1703.
Alkamia Dan Newton
Setelah penerbitan Principia , Newton siap untuk arah gres dalam kehidupan. Dia tidak lagi menemukan kepuasan dalam posisinya di Cambridge dan semakin terlibat dalam isu-isu lain. Dia membantu memimpin perlawanan terhadap perjuangan King James II untuk membangun kembali pemikiran Kristen di Cambridge, dan pada tahun 1689 ia terpilih untuk mewakili Cambridge di Parlemen.
Sementara di London, Newton mengenal dirinya dengan kelompok intelektual yang lebih luas dan berkenalan dengan filsuf politik John Locke. Meskipun banyak ilmuwan di benua ini terus mengajarkan dunia mekanis berdasarkan Aristoteles , generasi muda ilmuwan Inggris menjadi terpikat dengan pandangan Newton perihal dunia fisik dan mengenalinya sebagai pemimpin mereka. Salah satu pengagumnya yaitu Nicolas Fatio de Duillier, seorang matematikawan Swiss yang berteman dengan Newton ketika berada di London.
Namun, dalam beberapa tahun, Newton mengalami gangguan saraf lain pada tahun 1693. Penyebabnya terbuka untuk spekulasi: kekecewaannya alasannya yaitu tidak diangkat ke posisi yang lebih tinggi oleh raja gres Inggris, William III dan Mary II, atau hilangnyanya berikutnya. persahabatan dengan Duillier; kelelahan alasannya yaitu terlalu banyak bekerja; atau mungkin keracunan merkuri kronis sesudah beberapa dekade penelitian alkimia. Sulit untuk mengetahui penyebab pastinya, namun bukti memperlihatkan bahwa surat yang ditulis oleh Newton kepada beberapa kenalan dan teman-teman di London, termasuk Duillier, tampak gila dan paranoid, dan menuduh mereka mengkhianati dan berkomplot.
Anehnya, Newton pulih dengan cepat, menulis surat ajakan maaf kepada teman-teman, dan kembali bekerja dalam beberapa bulan. Dia muncul dengan semua akomodasi intelektualnya yang utuh, namun tampaknya telah kehilangan minat terhadap duduk kasus ilmiah dan kini lebih menyukai mengejar nubuatan dan goresan pena suci dan studi perihal alkimia. Sementara beberapa orang mungkin menganggap ini sebagai pekerjaan di bawah laki-laki yang telah merevolusi sains, mungkin lebih tepat dikaitkan dengan Newton yang menanggapi duduk kasus waktu di Inggris yang bergejolak di kurun ke-17. Banyak intelektual bergulat dengan makna aneka macam topik yang berbeda, yang paling tidak yaitu agama, politik dan tujuan hidup. Ilmu pengetahuan modern masih begitu gres sehingga tidak ada yang tahu niscaya bagaimana hal itu sesuai dengan filosofi yang lebih tua.
Mata Uang Inggris Berubah dari Perak ke Standar Emas
Pada tahun 1696, Newton bisa mencapai posisi pemerintah yang telah usang ia cari: sipir Mint; Setelah memperoleh gelar gres ini, ia pindah ke London secara permanen dan tinggal dengan keponakannya, Catherine Barton. Dia yaitu nyonya Lord Halifax, pejabat tinggi pemerintah yang berperan penting dalam mempromosikan Newton, pada tahun 1699, untuk menguasai posisi Mint-sebuah posisi yang akan dipegangnya hingga kematiannya. Karena tidak ingin dianggap sebagai posisi kehormatan semata, Newton mendekati pekerjaan dengan sungguh-sungguh, mereformasi mata uang dan dengan berat menghukum para pemalsu. Sebagai master Mint, Newton memindahkan mata uang Inggris, pound sterling, dari perak ke standar emas.
Royal Society dan Konflik dengan Ilmuwan Lainnya
Pada tahun 1703, Newton terpilih sebagai presiden Royal Society atas janjkematian Robert Hooke. Namun Newton tampaknya tidak pernah memahami gagasan sains sebagai perjuangan kooperatif, dan ambisinya dan pembelaannya yang gigih atas penemuannya sendiri terus menuntunnya dari satu konflik ke konflik lain dengan ilmuwan lainnya. Dengan sebagian besar catatan, kepemilikan Newton pada masyarakat itu bersifat tirani dan otokratis; ia bisa mengendalikan kehidupan dan karier ilmuwan muda dengan kekuatan absolut.
Pada tahun 1705, dalam sebuah kontroversi yang telah dilakukan selama beberapa tahun, hebat matematika Jerman Gottfried Leibniz secara terbuka menuduh Newton meniru penelitiannya, dengan mengklaim bahwa ia telah menemukan kalkulus yang sangat kecil beberapa tahun sebelum penerbitan Principia . Pada tahun 1712, Royal Society menunjuk sebuah komite untuk menyelidiki duduk kasus tersebut. Tentu saja, alasannya yaitu Newton yaitu presiden masyarakat, ia sanggup menunjuk anggota komite tersebut dan mengawasi penyelidikannya. Tidak mengherankan, panitia menyimpulkan prioritas Newton atas inovasi tersebut.
Pada tahun yang sama, di episode tirani Newton yang lebih mencolok lainnya, ia menerbitkan tanpa izin catatan astronom John Flamsteed. Tampaknya astronom telah mengumpulkan data tubuh masif dari tahun-tahun di Observatorium Kerajaan di Greenwich, Inggris. Newton telah meminta sejumlah besar catatan Flamsteed untuk revisinya ke Principia . Kesal ketika Flamsteed tidak akan memberinya informasi lebih banyak secepat yang ia inginkan, Newton memakai pengaruhnya sebagai presiden Royal Society untuk ditunjuk sebagai ketua tubuh "pengunjung" yang bertanggung jawab atas Royal Observatory.
Dia kemudian mencoba untuk segera menerbitkan katalog Flamsteed perihal bintang-bintang, serta semua catatan Flamsteed, diedit dan tidak diedit. Untuk menambahkan penghinaan pada cedera, Newton mengatur musuh fana Flamsteed, Edmund Halley, untuk mempersiapkan catatan bagi pers. Flamsteed balasannya bisa mendapatkan perintah pengadilan yang memaksa Newton untuk menghentikan rencananya untuk menerbitkan dan mengembalikan catatan tersebut - salah satu dari beberapa kali Newton dikalahkan oleh salah satu pesaingnya.
Tahun terakhir Isaac Newton
Menjelang janjkematian ini, Newton tinggal di Cranbury Park, bersahabat Winchester, Inggris, dengan keponakannya, Catherine (Barton) Conduitt, dan suaminya, John Conduitt. Pada ketika ini, Newton telah menjadi salah satu laki-laki paling populer di Eropa. Penemuan ilmiahnya tak tertandingi. Dia juga telah menjadi kaya raya, menginvestasikan pendapatannya yang tidak mengecewakan besar dengan bijak dan memberi hadiah yang cukup besar untuk amal.
Meskipun ketenarannya, kehidupan Newton jauh dari sempurna: Dia tidak pernah menikah atau berteman banyak, dan di tahun-tahun berikutnya, kombinasi antara kebanggaan, ketidakamanan dan perjalanan sampingan dengan pertanyaan ilmiah yang absurd membuat beberapa dari beberapa temannya khawatir perihal mentalnya. stabilitas.
Kematian Newton
Pada ketika ia mencapai usia 80 tahun, Newton mengalami duduk kasus pencernaan dan harus secara drastis mengubah referensi makan dan mobilitasnya. Pada bulan Maret 1727, Newton mengalami sakit parah di perutnya dan pingsan, tidak pernah sadar kembali. Ia meninggal keesokan harinya, pada tanggal 31 Maret 1727, pada usia 84 tahun.
Warisan
Ketenaran Isaac Newton tumbuh lebih usang lagi sesudah kematiannya, alasannya yaitu banyak orang sezamannya memproklamasikannya sebagai jenius terbesar yang pernah ada. Mungkin sedikit berlebihan, namun penemuannya mempunyai dampak besar pada pemikiran Barat, yang menghasilkan perbandingan dengan orang-orang ibarat Plato , Aristoteles dan Galileo.
Meskipun penemuannya termasuk di antara banyak yang dibentuk selama Revolusi Ilmiah, prinsip gravitasi universal Isaac Newton tidak menemukan persamaan dalam sains ketika itu. Tentu saja, Newton terbukti salah pada beberapa perkiraan utamanya. Pada kurun ke-20, Albert Einstein akan membatalkan konsep Newton perihal alam semesta, yang menyatakan bahwa ruang, jarak dan gerak tidak mutlak namun relatif, dan bahwa alam semesta lebih fantastis daripada yang pernah dipahami Newton.
Belum ada Komentar untuk "√ Biografi Isaac Newton"
Posting Komentar