√ Stephen Hawking
Ilmuwan Stephen Hawking terkenal dengan karya terobosannya dengan lubang hitam dan relativitas, dan merupakan pengarang beberapa buku sains terkenal termasuk 'A Brief History of Time.'
Siapa Stephen Hawking?
Stephen Hawking (lahir 8 Januari 1942) yaitu seorang ilmuwan Inggris, profesor dan penulis yang telah melaksanakan pekerjaan terobosan dalam fisika dan kosmologi, dan buku-bukunya telah membantu membuat sains sanggup diakses oleh semua orang. Pada usia 21, ketika mencar ilmu kosmologi di Universitas Cambridge, ia didiagnosis menderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Bagian dari kisah hidupnya digambarkan dalam film 2019 The Theory of Everything .
Stephen William Hawking lahir di Oxford, Inggris, pada tanggal 8 Januari 1942, peringatan 300 tahun selesai hidup Galileo - yang merupakan sumber kebanggaan bagi fisikawan yang tercatat.
Pendidikan dan Universitas Cambridge
Di awal kehidupan akademisnya, Hawking, meski dikenal cemerlang, bukanlah murid yang luar biasa. Selama tahun pertamanya di St. Albans School, ia berada di urutan ketiga dari kelas paling bawah. Tapi Hawking memusatkan perhatian pada pencarian di luar sekolah; Dia menyukai permainan papan, dan ia dan beberapa sobat bersahabat membuat permainan gres mereka sendiri. Selama masa remaja, Hawking, bersama beberapa teman, membuat komputer dari bab daur ulang untuk memecahkan persamaan matematis yang belum sempurna.
Hawking memasuki University College di Oxford University pada usia 17 tahun. Meskipun ia menyatakan harapan untuk mencar ilmu matematika, Oxford tidak memperlihatkan gelar di bidang spesialisasi itu, jadi Hawking tertarik pada fisika dan, lebih khusus lagi, kosmologi.
Dengan akunnya sendiri, Hawking tidak memasukkan banyak waktu ke dalam studinya. Dia kemudian menghitung bahwa ia rata-rata sekitar satu jam sehari memusatkan perhatian pada sekolah. Namun, ia sebetulnya tidak perlu melaksanakan lebih dari itu. Pada tahun 1962, ia lulus dengan penghargaan dalam ilmu pengetahuan alam dan kemudian menghadiri Trinity Hall di Universitas Cambridge untuk mendapatkan gelar PhD dalam bidang kosmologi.
Pada tahun 1968, Hawking menjadi anggota Institut Astronomi di Cambridge. Beberapa tahun berikutnya yaitu ketika yang tepat bagi Hawking dan penelitiannya. Pada tahun 1973, ia menerbitkan buku pertamanya yang sangat teknis, The Large Scale Structure of Space-Time , dengan GFR Ellis.
Pada tahun 1979, Hawking menemukan dirinya kembali ke Universitas Cambridge, di mana ia diangkat menjadi salah satu pos paling terkenal dari pengajaran, yang berasal dari tahun 1663: Profesor Matematika Lucasian.
Buku Stephen Hawking
Selama bertahun-tahun, Stephen Hawking telah menulis atau menulis sebanyak 15 buku. Beberapa yang paling penting termasuk:
"A Brief History of Time"
Pada tahun 1988 Hawking melambungkan ke keunggulan internasional dengan penerbitan A Brief History of Time . Buku pendek dan informatif itu menjadi catatan kosmologi bagi massa dan memperlihatkan citra umum perihal ruang dan waktu, keberadaan Tuhan dan masa depan. Pekerjaan itu sukses seketika, menghabiskan lebih dari empat tahun di atas daftar best seller di London Sunday Times. Sejak diterbitkan, telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa.
"The Universe in a Nutshell"
Sejarah Singkat Waktu juga tidak gampang dipahami menyerupai yang diperlukan beberapa orang. Kaprikornus pada tahun 2001, Hawking menindaklanjuti bukunya dengan The Universe in a Nutshell , yang memperlihatkan panduan yang lebih bermacam-macam untuk teori besar kosmologi.
"A Briefer History of Time"
Pada tahun 2005, Hawking menulis Sejarah Singkat Sejarah yang lebih gampang diakses , yang kemudian menyederhanakan konsep inti pekerjaan orisinil dan menyentuh perkembangan terbaru di lapangan menyerupai teori string.
Bersama ketiga buku ini, bersama dengan penelitian dan makalah Hawking sendiri, mengartikulasikan pencarian eksklusif si jago fisika untuk Holy Grail sains: teori pemersatu tunggal yang sanggup menggabungkan kosmologi (studi perihal besar) dengan mekanika kuantum (studi kecil) untuk menjelaskan bagaimana alam semesta dimulai. Ini yaitu pemikiran ambisius semacam ini yang memungkinkan Hawking, yang mengklaim bahwa ia sanggup berpikir dalam 11 dimensi, untuk menyampaikan beberapa kemungkinan besar bagi umat manusia. Dia yakin bahwa perjalanan waktu yaitu mungkin, dan bahwa insan memang sanggup menjajah planet lain di masa depan.
"The Grand Design"
Pada bulan September 2010, Stephen Hawking berkata bahwa Tuhan tidak membuat alam semesta dalam bukunya The Grand Design . Hawking sebelumnya beropini bahwa kepercayaan pada pencipta sanggup kompatibel dengan teori ilmiah modern. Karya barunya, bagaimanapun, menyimpulkan bahwa Big Bang yaitu konsekuensi yang tak terelakkan dari aturan fisika dan tidak lebih dari itu. "Karena ada aturan menyerupai gravitasi, alam semesta sanggup dan akan membuat dirinya sendiri dari nol," kata Hawking. "Penciptaan impulsif yaitu alasan mengapa ada sesuatu dan bukan apa-apa, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada."
Grand Design yaitu publikasi besar pertama Hawking dalam hampir satu dekade. Dalam karya barunya, Hawking mulai menantang keyakinan Sir Isaac Newton bahwa alam semesta harus dirancang oleh Tuhan, hanya alasannya yaitu mustahil terlahir dari kekacauan. "Tidak perlu meminta Tuhan untuk menyalakan kertas biru dan mengatur alam semesta menyala," kata Hawking.
Penyakit Stephen Hawking?
Pada usia 21, Stephen Hawking didiagnosis dengan sklerosis lateral amyotrophic (ALS, atau penyakit Lou Gehrig ). Dalam arti yang sangat sederhana, saraf yang mengendalikan ototnya dimatikan. Pada ketika itu, dokter memberinya waktu dua setengah tahun untuk hidup.
Hawking pertama kali mulai memperhatikan duduk masalah kesehatan fisiknya ketika berada di Oxford-pada kesempatan ia akan tersandung dan jatuh, atau mengabaikan pidatonya-dia tidak melihat duduk masalah ini hingga tahun 1963, selama tahun pertamanya di Cambridge. Untuk sebagian besar, Hawking menyimpan tanda-tanda ini pada dirinya sendiri. Tapi ketika ayahnya memperhatikan kondisi tersebut, ia membawa Hawking untuk menemui dokter. Selama dua ahad berikutnya, mahasiswa berusia 21 tahun itu membuat rumahnya di sebuah klinik medis, di mana ia menjalani serangkaian tes.
"Mereka mengambil sampel otot dari lengan saya, memasukkan elektroda ke dalam diri saya, dan menyuntikkan cairan radio-buram ke tulang belakang saya, dan memerhatikannya naik-turun dengan sinar-X, ketika mereka memiringkan daerah tidur," katanya sekali. "Setelah semua itu, mereka tidak memberi tahu saya apa yang saya miliki, kecuali bahwa itu bukan multiple sclerosis, dan bahwa saya yaitu masalah yang tidak lazim."
Akhirnya, bagaimanapun, dokter melaksanakan diagnosa Hawking dengan tahap awal ALS. Itu yaitu kabar jelek baginya dan keluarganya, namun beberapa kejadian mencegahnya untuk benar-benar merasa sedih. Yang pertama tiba ketika Hawking masih berada di rumah sakit. Di sana, ia menyebarkan kamar dengan seorang anak pria yang menderita leukemia. Sehubungan dengan apa yang dilakukan sobat sekamarnya, Hawking kemudian tercermin, situasinya tampak lebih sanggup ditolerir. Tidak usang sehabis dilepaskan dari rumah sakit, Hawking bermimpi bahwa ia akan dieksekusi. Dia menyampaikan mimpi ini membuatnya sadar bahwa masih ada hubungannya dengan hidupnya.
Dalam arti tertentu, penyakit Hawking telah membantunya menjadi ilmuwan terkenal ketika ini. Sebelum didiagnosis, Hawking tidak selalu fokus pada studinya. "Sebelum kondisi saya didiagnosis, saya sangat bosan dengan kehidupan," katanya. "Sepertinya tidak ada yang perlu dilakukan." Dengan kesadaran mendadak bahwa ia mungkin bahkan tidak cukup hidup untuk mendapatkan gelar PhD-nya, Hawking menuangkan dirinya ke dalam karyanya dan penelitiannya.
Sebagai kontrol fisik atas tubuhnya berkurang (dia terpaksa memakai dingklik roda pada tahun 1969), efek dari penyakitnya mulai melambat. Seiring waktu, bagaimanapun, karir Hawking yang terus berkembang disertai oleh keadaan fisik yang terus memburuk. Menjelang pertengahan 1970-an, keluarga Hawking masuk ke salah satu siswa pascasarjana Hawking untuk membantu mengelola perawatan dan pekerjaannya. Dia masih sanggup makan sendiri dan berdiri dari daerah tidur, tapi hampir semua hal lain memerlukan bantuan. Selain itu, ucapannya menjadi semakin tidak jelas, sehingga hanya mereka yang mengenalnya dengan baik yang sanggup memahaminya. Pada tahun 1985 ia kehilangan suaranya untuk selamanya mengikuti tracheotomy. Situasi yang dihasilkan memerlukan asuhan keperawatan 24 jam untuk fisikawan yang diakui.
Hal ini juga membahayakan Hawking untuk melaksanakan pekerjaannya. Keadaan sulit menarik perhatian seorang programmer komputer California, yang telah mengembangkan aktivitas berbicara yang sanggup diarahkan oleh gerakan kepala atau mata. Penemuan ini memungkinkan Hawking untuk menentukan kata-kata di layar komputer yang kemudian dilewatkan melalui synthesizer pidato. Pada ketika diperkenalkan, Hawking, yang masih memakai jemarinya, menentukan kata-katanya dengan clicker genggam. Hari ini, dengan hampir semua kendali tubuhnya hilang, Hawking mengarahkan aktivitas melalui otot pipi yang melekat pada sensor.
Melalui aktivitas tersebut, dan tunjangan asisten, Stephen Hawking terus menulis dengan kecepatan tinggi. Karyanya telah memasukkan banyak makalah ilmiah, tentu saja, tapi juga informasi untuk komunitas non-ilmiah.
Kesehatan Hawking, tentu saja, tetap menjadi perhatian konstan - sebuah kekhawatiran yang meningkat pada tahun 2009 ketika ia gagal tampil di sebuah konferensi di Arizona alasannya yaitu adanya abses pada dada. Pada bulan April, Hawking, yang telah mengumumkan bahwa ia pensiun sehabis 30 tahun dari jabatan Profesor Matematika Lucasian di Cambridge, dilarikan ke rumah sakit alasannya yaitu menjadi pejabat universitas yang digambarkan sebagai "sakit parah". Itu kemudian mengumumkan bahwa ia diperlukan untuk membuat pemulihan penuh.
Istri dan Anak-anak Stephen Hawking
Pada pesta Tahun Baru pada tahun 1963, beberapa ketika sebelum didiagnosis dengan ALS, Stephen Hawking bertemu dengan seorang sarjana bahasa muda berjulukan Jane Wilde. Mereka menikah pada tahun 1965. Pasangan tersebut melahirkan seorang anak laki-laki, Robert, pada tahun 1967, dan seorang anak perempuan, Lucy, pada tahun 1970. Anak ketiga, Timothy, tiba pada tahun 1979.
Pada tahun 1990, Hawking meninggalkan istrinya, Jane, untuk salah satu perawatnya, Elaine Mason. Keduanya menikah pada tahun 1995. Perkawinan tersebut membuat ketegangan pada kekerabatan Hawking dengan anak-anaknya sendiri, yang mengklaim bahwa Elaine menutup ayah mereka dari mereka. Pada tahun 2003, perawat yang merawat Hawking melaporkan kecurigaan mereka kepada polisi bahwa Elaine secara fisik menyalahgunakan suaminya. Hawking membantah tuduhan tersebut, dan penyelidikan polisi dibatalkan. Pada tahun 2006, Hawking dan Elaine mengajukan cerai.
Pada tahun-tahun sebelumnya, fisikawan tersebut rupanya semakin bersahabat dengan keluarganya. Dia berdamai dengan Jane, yang telah menikah lagi. Dan ia menerbitkan lima novel bertemakan sains untuk bawah umur dengan putrinya, Lucy.
Kehidupan Keluarga Stehen Hawking
Anak tertua dari empat anak Frank dan Isobel Hawking, Stephen Hawking lahir dalam keluarga pemikir. Ibunya yang asal Skotlandia berhasil masuk ke Universitas Oxford pada tahun 1930an-saat beberapa perempuan sanggup kuliah. Ayahnya, lulusan Oxford lainnya, yaitu seorang peneliti medis yang dihormati dengan spesialisasi penyakit tropis.
Kelahiran Stephen Hawking terjadi pada ketika yang tidak tepat untuk orang tuanya, yang tidak mempunyai banyak uang. Iklim politik juga tegang, alasannya yaitu Inggris menghadapi Perang Dunia II dan serangan bom Jerman. Dalam upaya mencari daerah yang lebih aman, Isobel kembali ke Oxford untuk mempunyai anak pertama pasangan itu. Hawkings akan terus mempunyai dua anak lainnya, Mary (1943) dan Philippa (1947). Dan putra kedua mereka, Edward, diadopsi pada tahun 1956.
Hawkings, menyerupai yang digambarkan sobat bersahabat keluarga mereka, yaitu sekelompok "eksentrik". Makan malam sering dimakan dalam keheningan, masing-masing Hawkings dengan saksama membaca buku. Mobil keluarga itu yaitu taksi London tua, dan rumah mereka di St. Albans yaitu pemecah duduk masalah tiga lantai yang tidak pernah diperbaiki. Hawkings juga menempatkan lebah di ruang bawah tanah dan menghasilkan kembang api di rumah kaca.
Pada tahun 1950, ayah Hawking mengambil pekerjaan untuk mengelola Divisi Parasitologi di National Institute of Medical Research, dan menghabiskan bulan-bulan trend cuek di Afrika untuk melaksanakan penelitian. Dia ingin anak sulungnya untuk masuk ke bidang kedokteran, tapi pada usia dini, Hawking memperlihatkan semangat untuk sains dan langit. Hal itu terbukti pada ibunya, yang, bersama anak-anaknya, yang sering terbaring di halaman belakang pada malam trend panas untuk menatap bintang-bintang. "Stephen selalu mempunyai rasa heran yang kuat," kenangnya. "Dan saya sanggup melihat bintang-bintang akan menariknya."
Hawking juga sering bepergian. Bersama saudaranya Mary, Hawking, yang suka mendaki, menemukan aneka macam rute masuk ke rumah keluarga. Ia suka menari dan juga menaruh minat pada dayung, menjadi tim coxswain di perguruan tinggi.
Penelitian perihal Alam Semesta dan Lubang Hitam
Pada tahun 1974, penelitian Hawking mengubahnya menjadi selebriti di dunia ilmiah ketika ia memperlihatkan bahwa lubang hitam bukanlah vacuums informasi yang berdasarkan para ilmuwan. Secara sederhana, Hawking memperlihatkan bahwa materi, dalam bentuk radiasi, sanggup melepaskan diri dari gaya gravitasi bintang yang ambruk. Seorang jago kosmologi muda lainnya, Roger Penrose, sebelumnya telah menemukan temuan yang mengejutkan perihal nasib bintang dan penciptaan lubang hitam, yang memanfaatkan daya tarik Hawking sendiri dengan bagaimana alam semesta dimulai. Pasangan ini kemudian mulai bekerja sama untuk memperluas karya Penrose yang sebelumnya, menetapkan Hawking dalam kursus karir yang ditandai dengan penghargaan, ketenaran dan gelar terhormat yang membentuk kembali cara dunia berpikir perihal lubang hitam dan alam semesta.
Saat teori radiasi Stephen Hawking lahir, pengumuman tersebut mengirimkan gelombang kegembiraan melalui dunia ilmiah. Hawking dinobatkan sebagai rekan dari Royal Society pada usia 32, dan kemudian mendapatkan penghargaan bergengsi Albert Einstein , di antara penghargaan lainnya. Dia juga mendapatkan kiprah mengajar di Caltech di Pasadena, California, di mana ia bertugas sebagai profesor tamu, dan di Gonville dan Caius College di Cambridge.
Pada bulan Agustus 2019, Hawking hadir di sebuah konferensi di Swedia untuk membahas teori gres perihal lubang hitam dan "paradoks informasi" yang menjengkelkan. Mengatasi duduk masalah apa yang menjadi objek yang memasuki lubang hitam, Hawking mengusulkan supaya informasi perihal keadaan fisik objek disimpan dalam bentuk 2D di dalam batas luar yang dikenal sebagai "cakrawala peristiwa". Memperhatikan bahwa lubang hitam "bukanlah penjara abadi yang pernah mereka pikirkan," ia membiarkan terbuka kemungkinan bahwa informasi tersebut sanggup dilepaskan ke alam semesta lain.
Perjalanan Hawking menuju Luar Angkasa
Pada tahun 2007, pada usia 65, Hawking melaksanakan langkah penting menuju perjalanan luar angkasa. Saat mengunjungi Kennedy Space Center di Florida, ia diberi kesempatan untuk mengalami lingkungan tanpa gravitasi. Selama dua jam di atas Atlantik, Hawking, seorang penumpang Boeing 727 yang dimodifikasi, dibebaskan dari dingklik rodanya untuk mengalami semburan tanpa bobot.
Hawking dijadwalkan terbang ke tepi ruang sebagai salah satu penggagas pelosok arsitek Sir Richard Branson . Dia menyampaikan dalam sebuah pernyataan tahun 2007, "Kehidupan di Bumi berisiko tinggi terbengkalai oleh bencana, menyerupai pemanasan global yang tiba-tiba, perang nuklir, virus rekayasa genetika atau ancaman lainnya. Saya pikir umat insan tidak mempunyai Masa depan bila tidak masuk ke ruang angkasa, alasannya yaitu itu saya ingin mendorong ketertarikan masyarakat terhadap ruang angkasa.
Penampilan TV dan Film
Jika ada hal menyerupai ilmuwan bintang rock, Stephen Hawking mewujudkannya. Pertunjukannya ke dalam budaya terkenal meliputi penampilan tamu di The Simpsons , Star Trek: The Next Generation , sebuah komedi yang diperankan oleh pelawak Jim Carrey di Late Night bersama Conan O'Brien , dan bahkan rekaman rekaman di lagu Pink Floyd "Keep Pembicaraan." Pada tahun 1992, pembuat film peraih Oscar Errol Morris merilis sebuah film dokumenter perihal kehidupan Hawking, yang tepat berjudul A Brief History of Time . Penampilan TV dan film lainnya meliputi:
Serial TV 'Teori Big Bang'
Pada tahun 2012, Hawking memamerkan sisi humorisnya di televisi Amerika, membuat penampilan tamu di The Big Bang Theory . Bermain sendiri dalam komedi terkenal perihal sekelompok ilmuwan muda dan culun, Hawking membawa fisikawan teoritis Sheldon Cooper ( Jim Parsons ) kembali ke Bumi sehabis menemukan kesalahan dalam pekerjaannya. Hawking mendapatkan kebanggaan atas perjuangan yang ringan ini.
Movie 'Theory of everything'
Pada bulan November 2019, sebuah film perihal kehidupan Stephen Hawking dan Jane Wilde dirilis. Teori Semuanya membintangi Eddie Redmayne sebagai Hawking dan meliputi masa awal kehidupan dan sekolahnya, pacaran dan pernikahannya dengan Wilde, perkembangan penyakitnya yang melumpuhkan dan kemenangan ilmiahnya.
Serial TV 'Genius'
Pada bulan Mei 2019, Hawking menjadi tuan rumah dan menceritakan Genius , sebuah serial televisi enam bab yang mengumpulkan sukarelawan untuk menangani pertanyaan ilmiah yang telah diajukan sepanjang sejarah. Dalam sebuah pernyataan mengenai serialnya, Hawking menyampaikan bahwa Genius yaitu "sebuah proyek yang memajukan tujuan hidup saya untuk membawa sains ke publik. Ini yaitu aktivitas yang menyenangkan yang mencoba untuk mengetahui apakah orang biasa cukup arif untuk berpikir menyerupai pikiran terhebat yang pernah ada. Menjadi optimis, saya pikir mereka akan melakukannya. "
IBrain
Pada tahun 2011, Hawkings telah berpartisipasi dalam uji coba perangkat bergaya ikat kepala gres yang disebut iBrain. Perangkat ini dirancang untuk "membaca" pemikiran pemakainya dengan memungut "gelombang sinyal otak listrik," yang kemudian ditafsirkan dengan algoritma khusus, berdasarkan sebuah artikel di The New York Times . Perangkat ini sanggup menjadi tunjangan revolusioner untuk Hawking dan yang lainnya bersama ALS.
Hawking di AI
Pada tahun 2019, Hawking, di antara ilmuwan papan atas lainnya, berbicara perihal kemungkinan ancaman kecerdasan buatan, atau AI, meminta lebih banyak penelitian dilakukan pada semua kemungkinan dampak AI. Komentar mereka terinspirasi oleh Johnny Depp Film Transendensi , yang dilengkapi dengan bentrokan antara insan dan teknologi.
Kelompok tersebut memperingatkan suatu ketika ketika teknologi ini akan "mengakali pasar keuangan, menemukan periset manusia, memanipulasi pemimpin manusia, dan mengembangkan senjata yang bahkan tidak sanggup kita pahami."
Hawking mengulangi pendirian ini ketika berbicara di sebuah konferensi teknologi di Lisbon, Portugal, pada bulan November 2019. Memperhatikan bagaimana AI berpotensi menghasilkan laba dalam menghapuskan kemiskinan dan penyakit, namun juga sanggup menjadikan tindakan destruktif semacam itu sebagai pengembangan senjata otonom, ia berkata, "Kita tidak sanggup mengetahui apakah kita akan dibantu oleh AI secara tak terbatas, atau diabaikan olehnya dan dikesampingkan, atau mungkin dihancurkan olehnya."
Hawking dan Aliens
Hawking kembali menjadi info utama pada trend panas 2019. Pada bulan Juli, ia mengadakan konferensi pers di London untuk mengumumkan peluncuran sebuah proyek berjulukan Breakthrough Listen. Didanai oleh pengusaha Rusia Yuri Milner, Terobosan Dengarkan diciptakan untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk menemukan kehidupan di luar bumi.
Siapa Stephen Hawking?
Stephen Hawking (lahir 8 Januari 1942) yaitu seorang ilmuwan Inggris, profesor dan penulis yang telah melaksanakan pekerjaan terobosan dalam fisika dan kosmologi, dan buku-bukunya telah membantu membuat sains sanggup diakses oleh semua orang. Pada usia 21, ketika mencar ilmu kosmologi di Universitas Cambridge, ia didiagnosis menderita amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Bagian dari kisah hidupnya digambarkan dalam film 2019 The Theory of Everything .
Kelahiran Stephen Hawking
Stephen William Hawking lahir di Oxford, Inggris, pada tanggal 8 Januari 1942, peringatan 300 tahun selesai hidup Galileo - yang merupakan sumber kebanggaan bagi fisikawan yang tercatat.
Biografi Stephen Hawking |
Pendidikan dan Universitas Cambridge
Di awal kehidupan akademisnya, Hawking, meski dikenal cemerlang, bukanlah murid yang luar biasa. Selama tahun pertamanya di St. Albans School, ia berada di urutan ketiga dari kelas paling bawah. Tapi Hawking memusatkan perhatian pada pencarian di luar sekolah; Dia menyukai permainan papan, dan ia dan beberapa sobat bersahabat membuat permainan gres mereka sendiri. Selama masa remaja, Hawking, bersama beberapa teman, membuat komputer dari bab daur ulang untuk memecahkan persamaan matematis yang belum sempurna.
Stephen Hawking di masa kecil dan di masa muda |
Dengan akunnya sendiri, Hawking tidak memasukkan banyak waktu ke dalam studinya. Dia kemudian menghitung bahwa ia rata-rata sekitar satu jam sehari memusatkan perhatian pada sekolah. Namun, ia sebetulnya tidak perlu melaksanakan lebih dari itu. Pada tahun 1962, ia lulus dengan penghargaan dalam ilmu pengetahuan alam dan kemudian menghadiri Trinity Hall di Universitas Cambridge untuk mendapatkan gelar PhD dalam bidang kosmologi.
Pada tahun 1968, Hawking menjadi anggota Institut Astronomi di Cambridge. Beberapa tahun berikutnya yaitu ketika yang tepat bagi Hawking dan penelitiannya. Pada tahun 1973, ia menerbitkan buku pertamanya yang sangat teknis, The Large Scale Structure of Space-Time , dengan GFR Ellis.
Pada tahun 1979, Hawking menemukan dirinya kembali ke Universitas Cambridge, di mana ia diangkat menjadi salah satu pos paling terkenal dari pengajaran, yang berasal dari tahun 1663: Profesor Matematika Lucasian.
Buku Stephen Hawking
Selama bertahun-tahun, Stephen Hawking telah menulis atau menulis sebanyak 15 buku. Beberapa yang paling penting termasuk:
"A Brief History of Time"
Pada tahun 1988 Hawking melambungkan ke keunggulan internasional dengan penerbitan A Brief History of Time . Buku pendek dan informatif itu menjadi catatan kosmologi bagi massa dan memperlihatkan citra umum perihal ruang dan waktu, keberadaan Tuhan dan masa depan. Pekerjaan itu sukses seketika, menghabiskan lebih dari empat tahun di atas daftar best seller di London Sunday Times. Sejak diterbitkan, telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa.
"The Universe in a Nutshell"
Sejarah Singkat Waktu juga tidak gampang dipahami menyerupai yang diperlukan beberapa orang. Kaprikornus pada tahun 2001, Hawking menindaklanjuti bukunya dengan The Universe in a Nutshell , yang memperlihatkan panduan yang lebih bermacam-macam untuk teori besar kosmologi.
"A Briefer History of Time"
Pada tahun 2005, Hawking menulis Sejarah Singkat Sejarah yang lebih gampang diakses , yang kemudian menyederhanakan konsep inti pekerjaan orisinil dan menyentuh perkembangan terbaru di lapangan menyerupai teori string.
Bersama ketiga buku ini, bersama dengan penelitian dan makalah Hawking sendiri, mengartikulasikan pencarian eksklusif si jago fisika untuk Holy Grail sains: teori pemersatu tunggal yang sanggup menggabungkan kosmologi (studi perihal besar) dengan mekanika kuantum (studi kecil) untuk menjelaskan bagaimana alam semesta dimulai. Ini yaitu pemikiran ambisius semacam ini yang memungkinkan Hawking, yang mengklaim bahwa ia sanggup berpikir dalam 11 dimensi, untuk menyampaikan beberapa kemungkinan besar bagi umat manusia. Dia yakin bahwa perjalanan waktu yaitu mungkin, dan bahwa insan memang sanggup menjajah planet lain di masa depan.
"The Grand Design"
Pada bulan September 2010, Stephen Hawking berkata bahwa Tuhan tidak membuat alam semesta dalam bukunya The Grand Design . Hawking sebelumnya beropini bahwa kepercayaan pada pencipta sanggup kompatibel dengan teori ilmiah modern. Karya barunya, bagaimanapun, menyimpulkan bahwa Big Bang yaitu konsekuensi yang tak terelakkan dari aturan fisika dan tidak lebih dari itu. "Karena ada aturan menyerupai gravitasi, alam semesta sanggup dan akan membuat dirinya sendiri dari nol," kata Hawking. "Penciptaan impulsif yaitu alasan mengapa ada sesuatu dan bukan apa-apa, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada."
Grand Design yaitu publikasi besar pertama Hawking dalam hampir satu dekade. Dalam karya barunya, Hawking mulai menantang keyakinan Sir Isaac Newton bahwa alam semesta harus dirancang oleh Tuhan, hanya alasannya yaitu mustahil terlahir dari kekacauan. "Tidak perlu meminta Tuhan untuk menyalakan kertas biru dan mengatur alam semesta menyala," kata Hawking.
Penyakit Stephen Hawking?
Pada usia 21, Stephen Hawking didiagnosis dengan sklerosis lateral amyotrophic (ALS, atau penyakit Lou Gehrig ). Dalam arti yang sangat sederhana, saraf yang mengendalikan ototnya dimatikan. Pada ketika itu, dokter memberinya waktu dua setengah tahun untuk hidup.
Hawking pertama kali mulai memperhatikan duduk masalah kesehatan fisiknya ketika berada di Oxford-pada kesempatan ia akan tersandung dan jatuh, atau mengabaikan pidatonya-dia tidak melihat duduk masalah ini hingga tahun 1963, selama tahun pertamanya di Cambridge. Untuk sebagian besar, Hawking menyimpan tanda-tanda ini pada dirinya sendiri. Tapi ketika ayahnya memperhatikan kondisi tersebut, ia membawa Hawking untuk menemui dokter. Selama dua ahad berikutnya, mahasiswa berusia 21 tahun itu membuat rumahnya di sebuah klinik medis, di mana ia menjalani serangkaian tes.
"Mereka mengambil sampel otot dari lengan saya, memasukkan elektroda ke dalam diri saya, dan menyuntikkan cairan radio-buram ke tulang belakang saya, dan memerhatikannya naik-turun dengan sinar-X, ketika mereka memiringkan daerah tidur," katanya sekali. "Setelah semua itu, mereka tidak memberi tahu saya apa yang saya miliki, kecuali bahwa itu bukan multiple sclerosis, dan bahwa saya yaitu masalah yang tidak lazim."
Akhirnya, bagaimanapun, dokter melaksanakan diagnosa Hawking dengan tahap awal ALS. Itu yaitu kabar jelek baginya dan keluarganya, namun beberapa kejadian mencegahnya untuk benar-benar merasa sedih. Yang pertama tiba ketika Hawking masih berada di rumah sakit. Di sana, ia menyebarkan kamar dengan seorang anak pria yang menderita leukemia. Sehubungan dengan apa yang dilakukan sobat sekamarnya, Hawking kemudian tercermin, situasinya tampak lebih sanggup ditolerir. Tidak usang sehabis dilepaskan dari rumah sakit, Hawking bermimpi bahwa ia akan dieksekusi. Dia menyampaikan mimpi ini membuatnya sadar bahwa masih ada hubungannya dengan hidupnya.
Dalam arti tertentu, penyakit Hawking telah membantunya menjadi ilmuwan terkenal ketika ini. Sebelum didiagnosis, Hawking tidak selalu fokus pada studinya. "Sebelum kondisi saya didiagnosis, saya sangat bosan dengan kehidupan," katanya. "Sepertinya tidak ada yang perlu dilakukan." Dengan kesadaran mendadak bahwa ia mungkin bahkan tidak cukup hidup untuk mendapatkan gelar PhD-nya, Hawking menuangkan dirinya ke dalam karyanya dan penelitiannya.
Sebagai kontrol fisik atas tubuhnya berkurang (dia terpaksa memakai dingklik roda pada tahun 1969), efek dari penyakitnya mulai melambat. Seiring waktu, bagaimanapun, karir Hawking yang terus berkembang disertai oleh keadaan fisik yang terus memburuk. Menjelang pertengahan 1970-an, keluarga Hawking masuk ke salah satu siswa pascasarjana Hawking untuk membantu mengelola perawatan dan pekerjaannya. Dia masih sanggup makan sendiri dan berdiri dari daerah tidur, tapi hampir semua hal lain memerlukan bantuan. Selain itu, ucapannya menjadi semakin tidak jelas, sehingga hanya mereka yang mengenalnya dengan baik yang sanggup memahaminya. Pada tahun 1985 ia kehilangan suaranya untuk selamanya mengikuti tracheotomy. Situasi yang dihasilkan memerlukan asuhan keperawatan 24 jam untuk fisikawan yang diakui.
Hal ini juga membahayakan Hawking untuk melaksanakan pekerjaannya. Keadaan sulit menarik perhatian seorang programmer komputer California, yang telah mengembangkan aktivitas berbicara yang sanggup diarahkan oleh gerakan kepala atau mata. Penemuan ini memungkinkan Hawking untuk menentukan kata-kata di layar komputer yang kemudian dilewatkan melalui synthesizer pidato. Pada ketika diperkenalkan, Hawking, yang masih memakai jemarinya, menentukan kata-katanya dengan clicker genggam. Hari ini, dengan hampir semua kendali tubuhnya hilang, Hawking mengarahkan aktivitas melalui otot pipi yang melekat pada sensor.
Melalui aktivitas tersebut, dan tunjangan asisten, Stephen Hawking terus menulis dengan kecepatan tinggi. Karyanya telah memasukkan banyak makalah ilmiah, tentu saja, tapi juga informasi untuk komunitas non-ilmiah.
Kesehatan Hawking, tentu saja, tetap menjadi perhatian konstan - sebuah kekhawatiran yang meningkat pada tahun 2009 ketika ia gagal tampil di sebuah konferensi di Arizona alasannya yaitu adanya abses pada dada. Pada bulan April, Hawking, yang telah mengumumkan bahwa ia pensiun sehabis 30 tahun dari jabatan Profesor Matematika Lucasian di Cambridge, dilarikan ke rumah sakit alasannya yaitu menjadi pejabat universitas yang digambarkan sebagai "sakit parah". Itu kemudian mengumumkan bahwa ia diperlukan untuk membuat pemulihan penuh.
Istri dan Anak-anak Stephen Hawking
Stephen Hawking bersama istrinya Jane dan bawah umur Robert dan Lucy di tahun 1977MAGNUM PHOTOS |
Pada tahun 1990, Hawking meninggalkan istrinya, Jane, untuk salah satu perawatnya, Elaine Mason. Keduanya menikah pada tahun 1995. Perkawinan tersebut membuat ketegangan pada kekerabatan Hawking dengan anak-anaknya sendiri, yang mengklaim bahwa Elaine menutup ayah mereka dari mereka. Pada tahun 2003, perawat yang merawat Hawking melaporkan kecurigaan mereka kepada polisi bahwa Elaine secara fisik menyalahgunakan suaminya. Hawking membantah tuduhan tersebut, dan penyelidikan polisi dibatalkan. Pada tahun 2006, Hawking dan Elaine mengajukan cerai.
Pada tahun-tahun sebelumnya, fisikawan tersebut rupanya semakin bersahabat dengan keluarganya. Dia berdamai dengan Jane, yang telah menikah lagi. Dan ia menerbitkan lima novel bertemakan sains untuk bawah umur dengan putrinya, Lucy.
Kehidupan Keluarga Stehen Hawking
Anak tertua dari empat anak Frank dan Isobel Hawking, Stephen Hawking lahir dalam keluarga pemikir. Ibunya yang asal Skotlandia berhasil masuk ke Universitas Oxford pada tahun 1930an-saat beberapa perempuan sanggup kuliah. Ayahnya, lulusan Oxford lainnya, yaitu seorang peneliti medis yang dihormati dengan spesialisasi penyakit tropis.
Kelahiran Stephen Hawking terjadi pada ketika yang tidak tepat untuk orang tuanya, yang tidak mempunyai banyak uang. Iklim politik juga tegang, alasannya yaitu Inggris menghadapi Perang Dunia II dan serangan bom Jerman. Dalam upaya mencari daerah yang lebih aman, Isobel kembali ke Oxford untuk mempunyai anak pertama pasangan itu. Hawkings akan terus mempunyai dua anak lainnya, Mary (1943) dan Philippa (1947). Dan putra kedua mereka, Edward, diadopsi pada tahun 1956.
Hawkings, menyerupai yang digambarkan sobat bersahabat keluarga mereka, yaitu sekelompok "eksentrik". Makan malam sering dimakan dalam keheningan, masing-masing Hawkings dengan saksama membaca buku. Mobil keluarga itu yaitu taksi London tua, dan rumah mereka di St. Albans yaitu pemecah duduk masalah tiga lantai yang tidak pernah diperbaiki. Hawkings juga menempatkan lebah di ruang bawah tanah dan menghasilkan kembang api di rumah kaca.
Pada tahun 1950, ayah Hawking mengambil pekerjaan untuk mengelola Divisi Parasitologi di National Institute of Medical Research, dan menghabiskan bulan-bulan trend cuek di Afrika untuk melaksanakan penelitian. Dia ingin anak sulungnya untuk masuk ke bidang kedokteran, tapi pada usia dini, Hawking memperlihatkan semangat untuk sains dan langit. Hal itu terbukti pada ibunya, yang, bersama anak-anaknya, yang sering terbaring di halaman belakang pada malam trend panas untuk menatap bintang-bintang. "Stephen selalu mempunyai rasa heran yang kuat," kenangnya. "Dan saya sanggup melihat bintang-bintang akan menariknya."
Hawking juga sering bepergian. Bersama saudaranya Mary, Hawking, yang suka mendaki, menemukan aneka macam rute masuk ke rumah keluarga. Ia suka menari dan juga menaruh minat pada dayung, menjadi tim coxswain di perguruan tinggi.
Penelitian perihal Alam Semesta dan Lubang Hitam
Pada tahun 1974, penelitian Hawking mengubahnya menjadi selebriti di dunia ilmiah ketika ia memperlihatkan bahwa lubang hitam bukanlah vacuums informasi yang berdasarkan para ilmuwan. Secara sederhana, Hawking memperlihatkan bahwa materi, dalam bentuk radiasi, sanggup melepaskan diri dari gaya gravitasi bintang yang ambruk. Seorang jago kosmologi muda lainnya, Roger Penrose, sebelumnya telah menemukan temuan yang mengejutkan perihal nasib bintang dan penciptaan lubang hitam, yang memanfaatkan daya tarik Hawking sendiri dengan bagaimana alam semesta dimulai. Pasangan ini kemudian mulai bekerja sama untuk memperluas karya Penrose yang sebelumnya, menetapkan Hawking dalam kursus karir yang ditandai dengan penghargaan, ketenaran dan gelar terhormat yang membentuk kembali cara dunia berpikir perihal lubang hitam dan alam semesta.
Menggambarkan sebuah galaksi yang membentuk bintang-bintang dengan arus keluar material yang besar lengan berkuasa yang keluar dari lubang hitam supermasif pada intinya. (ESO / M. Kornmesser) |
Pada bulan Agustus 2019, Hawking hadir di sebuah konferensi di Swedia untuk membahas teori gres perihal lubang hitam dan "paradoks informasi" yang menjengkelkan. Mengatasi duduk masalah apa yang menjadi objek yang memasuki lubang hitam, Hawking mengusulkan supaya informasi perihal keadaan fisik objek disimpan dalam bentuk 2D di dalam batas luar yang dikenal sebagai "cakrawala peristiwa". Memperhatikan bahwa lubang hitam "bukanlah penjara abadi yang pernah mereka pikirkan," ia membiarkan terbuka kemungkinan bahwa informasi tersebut sanggup dilepaskan ke alam semesta lain.
Perjalanan Hawking menuju Luar Angkasa
Pada tahun 2007, pada usia 65, Hawking melaksanakan langkah penting menuju perjalanan luar angkasa. Saat mengunjungi Kennedy Space Center di Florida, ia diberi kesempatan untuk mengalami lingkungan tanpa gravitasi. Selama dua jam di atas Atlantik, Hawking, seorang penumpang Boeing 727 yang dimodifikasi, dibebaskan dari dingklik rodanya untuk mengalami semburan tanpa bobot.
Hawking dijadwalkan terbang ke tepi ruang sebagai salah satu penggagas pelosok arsitek Sir Richard Branson . Dia menyampaikan dalam sebuah pernyataan tahun 2007, "Kehidupan di Bumi berisiko tinggi terbengkalai oleh bencana, menyerupai pemanasan global yang tiba-tiba, perang nuklir, virus rekayasa genetika atau ancaman lainnya. Saya pikir umat insan tidak mempunyai Masa depan bila tidak masuk ke ruang angkasa, alasannya yaitu itu saya ingin mendorong ketertarikan masyarakat terhadap ruang angkasa.
Penampilan TV dan Film
Jika ada hal menyerupai ilmuwan bintang rock, Stephen Hawking mewujudkannya. Pertunjukannya ke dalam budaya terkenal meliputi penampilan tamu di The Simpsons , Star Trek: The Next Generation , sebuah komedi yang diperankan oleh pelawak Jim Carrey di Late Night bersama Conan O'Brien , dan bahkan rekaman rekaman di lagu Pink Floyd "Keep Pembicaraan." Pada tahun 1992, pembuat film peraih Oscar Errol Morris merilis sebuah film dokumenter perihal kehidupan Hawking, yang tepat berjudul A Brief History of Time . Penampilan TV dan film lainnya meliputi:
Serial TV 'Teori Big Bang'
Pada tahun 2012, Hawking memamerkan sisi humorisnya di televisi Amerika, membuat penampilan tamu di The Big Bang Theory . Bermain sendiri dalam komedi terkenal perihal sekelompok ilmuwan muda dan culun, Hawking membawa fisikawan teoritis Sheldon Cooper ( Jim Parsons ) kembali ke Bumi sehabis menemukan kesalahan dalam pekerjaannya. Hawking mendapatkan kebanggaan atas perjuangan yang ringan ini.
Movie 'Theory of everything'
Pada bulan November 2019, sebuah film perihal kehidupan Stephen Hawking dan Jane Wilde dirilis. Teori Semuanya membintangi Eddie Redmayne sebagai Hawking dan meliputi masa awal kehidupan dan sekolahnya, pacaran dan pernikahannya dengan Wilde, perkembangan penyakitnya yang melumpuhkan dan kemenangan ilmiahnya.
Serial TV 'Genius'
Pada bulan Mei 2019, Hawking menjadi tuan rumah dan menceritakan Genius , sebuah serial televisi enam bab yang mengumpulkan sukarelawan untuk menangani pertanyaan ilmiah yang telah diajukan sepanjang sejarah. Dalam sebuah pernyataan mengenai serialnya, Hawking menyampaikan bahwa Genius yaitu "sebuah proyek yang memajukan tujuan hidup saya untuk membawa sains ke publik. Ini yaitu aktivitas yang menyenangkan yang mencoba untuk mengetahui apakah orang biasa cukup arif untuk berpikir menyerupai pikiran terhebat yang pernah ada. Menjadi optimis, saya pikir mereka akan melakukannya. "
IBrain
Pada tahun 2011, Hawkings telah berpartisipasi dalam uji coba perangkat bergaya ikat kepala gres yang disebut iBrain. Perangkat ini dirancang untuk "membaca" pemikiran pemakainya dengan memungut "gelombang sinyal otak listrik," yang kemudian ditafsirkan dengan algoritma khusus, berdasarkan sebuah artikel di The New York Times . Perangkat ini sanggup menjadi tunjangan revolusioner untuk Hawking dan yang lainnya bersama ALS.
Hawking di AI
Pada tahun 2019, Hawking, di antara ilmuwan papan atas lainnya, berbicara perihal kemungkinan ancaman kecerdasan buatan, atau AI, meminta lebih banyak penelitian dilakukan pada semua kemungkinan dampak AI. Komentar mereka terinspirasi oleh Johnny Depp Film Transendensi , yang dilengkapi dengan bentrokan antara insan dan teknologi.
"Keberhasilan dalam membuat AI akan menjadi aktivitas terbesar dalam sejarah manusia," tulis para ilmuwan tersebut. "Sayangnya, ini mungkin juga yang terakhir, kecuali kita mencar ilmu menghindari risiko."
Kelompok tersebut memperingatkan suatu ketika ketika teknologi ini akan "mengakali pasar keuangan, menemukan periset manusia, memanipulasi pemimpin manusia, dan mengembangkan senjata yang bahkan tidak sanggup kita pahami."
Hawking mengulangi pendirian ini ketika berbicara di sebuah konferensi teknologi di Lisbon, Portugal, pada bulan November 2019. Memperhatikan bagaimana AI berpotensi menghasilkan laba dalam menghapuskan kemiskinan dan penyakit, namun juga sanggup menjadikan tindakan destruktif semacam itu sebagai pengembangan senjata otonom, ia berkata, "Kita tidak sanggup mengetahui apakah kita akan dibantu oleh AI secara tak terbatas, atau diabaikan olehnya dan dikesampingkan, atau mungkin dihancurkan olehnya."
Hawking dan Aliens
Hawking kembali menjadi info utama pada trend panas 2019. Pada bulan Juli, ia mengadakan konferensi pers di London untuk mengumumkan peluncuran sebuah proyek berjulukan Breakthrough Listen. Didanai oleh pengusaha Rusia Yuri Milner, Terobosan Dengarkan diciptakan untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk menemukan kehidupan di luar bumi.
Belum ada Komentar untuk "√ Stephen Hawking"
Posting Komentar