√ Perangkat Pembelajaran K13 Revisi 2019 Mapel Agama Islam Pai-Bp Jenjang Sd Kelas 1 2 3 4 5 6

Menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya. Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba menurut rasa ingin perihal dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan daerah bermain. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia.

 dan menghargai anutan agama yang dianutnya √ Perangkat Pembelajaran K13 Revisi 2019 Mapel Agama Islam PAI-BP Jenjang SD Kelas 1 2 3 4 5 6

Setelah mengikuti acara pembelajaran diharpakan siswa mampu:
Menyimak dongeng keteladanan dongeng keteladanan Wali Songo secara klasikal maupun individual. Mengamati gambar tumpuan keteladanan dongeng keteladanan Wali Songo baik secara klasikal atau individual. Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan perihal ketelaladanan dongeng keteladanan Wali Songo. Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan dongeng keteladanan Wali Songo. Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada dongeng keteladanan dongeng keteladanan Wali Songo. Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar perihal keteladanan dongeng keteladanan Wali Songo baik secara klasikal maupun kelompok. Membuat rumusan hasil diskusi kelompok perihal keteladanan dongeng keteladanan Wali Songo secara individual atau kelompok. Menguhubungkan dongeng keteladanan dongeng keteladanan Wali Songo dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Menyampaikan hasil diskusi perihal keteladanan dongeng keteladanan Wali Songo secara kelompok. Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah). Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

Ketakwaan Wali Allah
Keimanan  para  wali  Allah  tidak  sekadar  pengakuan,  tetapi keimanan mereka menghasilkan ketakwaan. Mereka melaksanakan apa yang diperintah oleh Allah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Mereka tidak hanya melaksanakan hal-hal yang diwajibkan agama, tetapi juga menjalankan amalan-amalan sunah. Mereka menghindari perkara yang makruh dan menjauhi perkara yang diharamkan Allah.

Kisah Teladan Wali Songo
Anak-anak, gambar masjid di atas merupakan salah satu peninggalan yang populer dari salah seorang Wali Songo, yaitu Sunan Kudus. Oleh alasannya ialah itu, masjid tersebut dinamai “Masjid Menara Kudus.” untuk lebih mengenal perihal siapa Wali Songo itu dan dongeng teladan apa yang sanggup diambil dari mereka, kalian sanggup mempelajari klarifikasi berikut 
ini.

Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
Maulana  Malik  Ibrahim  disebut  juga Sunan Gresik atau Sunan Tandhes. Ia lahir di Samarkand, Asia Tengah dan wafat di Desa Gapura, Gresik, Jawa Timur. Kisah  keteladanannya ialah semangat-nya  mendakwahkan  Islam.  Sunan  Gresik banyak membela rakyat (Jawa) yang tertindas oleh Majapahit. Ia juga mengajarkan cara-cara gres bercocok tanam.

Sunan  Ampel (Raden Rahmat)
Sunan  Ampel  atau  Raden  Rahmat dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya. Makam Sunan Ampel terletak di bersahabat Masjid Ampel, Surabaya. Kisah keteladanan yang menarik ialah ketika  Sunan  Ampel  berdakwah  kepada Prabu Brawijaya. Meskipun risikonya tidak memeluk  agama  Islam,  Prabu  Brawijaya terkesan dengan anutan agama Islam sebagai anutan kebijaksanaan pekerti yang mulia. Sunan Ampel mengajarkan falsafah  Moh Limo (5M)

Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Sunan  Bonang ialah putra Sunan Ampel dan sekaligus muridnya. Ia wafat pada tahun 1525.  Kisah  keteladanannya  adalah  cara berdakwahnya yang bijak. Sunan Bonang sering memakai kesenian rakyat untuk menarik simpati mereka. Ia memasukkan alat musik bonang pada seperangkat alat musik gamelan. Oleh alasannya ialah itu, ia dikenal dengan sebutan Sunan Bonang. Sunan Bonang juga penggubah Suluk Wijil  dan  Tembang Tombo Ati

Sunan Drajat
Sunan  Drajat  juga  putra  Sunan Ampel.  Ia  diperkirakan  wafat  pada 1522. pesantren Sunan Drajat dijalankan di  Desa  Drajat,  Kecamatan  Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kisah  keteladanannya  adalah  cara  dakwahnya  yang  menekankan keteladanan  dalam  hal  perilaku  yang terpuji, kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan  kemakmuran  masyarakat sebagai pengamalan agama Islam. Sunan Drajat juga berdakwah melalui kesenian.  Tembang Macapat Pangkur disebut sebagai ciptaannya.

Sunan Kudus
Sunan  Kudus  adalah  putra  Sunan Ngudung  atau  Raden  Usman  Haji. Ia  memiliki  peran  yang  besar  dalam pemerintahan  Kesultanan  Demak.  Ia menduduki  posisi  sebagai  panglima perang,  penasihat  Sultan  Demak,  dan hakim peradilan negara.  Sunan  Kudus  banyak  berdakwah  di kalangan  kaum  penguasa  dan  priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya ialah Sunan Prawata penguasa Demak dan Arya Penangsang adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang populer ialah Masjid Menara Kudus. Sunan Kudus wafat pada tahun 1550.

Sunan G iri
Sunan  Giri  adalah  putra  Maulana Ishaq. Ia termasuk murid Sunan Ampel dan seperguruan dengan Sunan Bonang. Salah satu keturunannya ialah Sunan Giri Prapen yang membuatkan agama Islam ke wilayah Lombok dan Bima.  Sunan  Giri sangat berjasa mendakwahkan Islam di Jawa bahkan hingga ke wilayah timur Indonesia. Ia pernah menjadi hakim dalam perkara Syeh Siti Jenar. Ia pun juga berdakwah melalui kesenian. Tembang  Islami  untuk dolanan  anak-anak  diciptakannya,  menyerupai Jamuran, Jithungan dan  Delikan.

Sunan Kalijaga (Raden Said)
Sunan  Kalijaga ialah putra Adipati Tuban  yang  bernama  Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia ialah murid Sunan Bonang.  Sunan  Kalijaga  juga  menggunakan  kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, menyerupai wayang kulit dan  tembang suluk. Tembang suluk Ilir-ilir dan  Gundul-gundul Pacul juga dianggap sebagai hasil karyanya.

Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria  atau Raden Umar Said ialah putra Sunan Kalijaga. Ia ialah adik ipar Sunan Kudus. Tempat tinggalnya di Gunung Muria yang letaknya di sebelah utara kota Kudus, Jawa Tengah.  Seperti ayahnya, Sunan Kalijaga, ia berdakwah dengan cara lembut. Kesenian gamelan dan wayang tetap digunakannya sebagai  alat  berdakwah.  Sunan  Muria membuat tembang Sinom  dan  Kinanti.  Sasaran dakwahnya, para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat jelata.

Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan  Gunung  Jati  atau  Syarif Hidayatullah ialah putra Syarif Abdullah Umdatuddin. Ia berjasa mengembangkan Cirebon  sebagai  pusat  dakwah  dan pemerintahannya yang kemudian menjadi Kesultanan  Cirebon.  Anaknya  yang bernama  Maulana  Hasanuddin  juga berhasil mengembangkan kekuasaan dan menyebarkan  agama  Islam  di  Banten sehingga kemudian menjadi Kesultanan Banten.  Sunan  Gunung  Jati  memberikan  keteladanan  yang  baik  dalam bekerja. Ia sering ikut bermusyawarah dengan para wali lainnya di Masjid Demak. Pada pembangunan Masjid Agung Sang Ciptarasa (1480), Sunan Gunung Jati melibatkan banyak pihak, termasuk para wali lainnya dan sejumlah tenaga hebat yang dikirim oleh Raden Patah.

Download File ( Perangkat Pembelajaran K13 Revisi 2019 Mapel Agama Islam PAI-BP Jenjang SD Kelas 1 2 3 4 5 6 ) Dan untuk sementara menunggu rilisnya maka dibawah ini sanggup Anda baca-baca kembali Download Perangkat Pembelajaran K13 Revisi 2019 Mapel Agama Islam PAI-BP Jenjang SD Kelas 1 2 3 4 5 6 , DISINI ( SMS/WA 0853-8611-7714 )
CATATAN : UNTUK MENDAPATKAN PASWORD HUB ( SMS/WA 0853-8611-7714 )

Belum ada Komentar untuk "√ Perangkat Pembelajaran K13 Revisi 2019 Mapel Agama Islam Pai-Bp Jenjang Sd Kelas 1 2 3 4 5 6"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel