√ 10 Orang Terkaya Di Dubai Ketika Ini

10 Orang Terkaya yang Hidup di Dubai Saat Ini.

Dubai merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan perekonomian tertinggi di dunia, khususnya dari real estate, hal ini menimbulkan banyaknya pihak investasi absurd tiba ke kota ini. Berdasarkan perkembangan tersebut sekitar 8% dari orang terkaya di Uni Emirat Arab (UEA) telah tinggal dan hidup di dubai ketika ini.

Dubai ketika ini merupakan salah satu kota paling modern di dunia. Walaupun Dubai berada di negara penggalan Timur Tengah di Uni Emirat Arab (UAE) tetap menjadi kota dengan budaya yang menarik dan terbuka untuk investasi bisnis di seluruh dunia. Kota ini sangat menyambut para investor dan pengusaha untuk tiba ke Dubai dalam melaksanakan bisnis. Inilah mengapa kebanyakan orang-orang terkaya di dunia tinggal di Dubai.




Dubai berada di antara kota-kota yang maju, dimana telah berhasil mendapat aneka macam investasi yang tepat serta taktik pengembangan bisnisnya yang luas. Itulah yang menciptakan kota ini paling berkembang di seluruh Timur Tengah. Meskipun Dubai membanggakan sebuah budaya kosmopolitan yang hebat, tidak ada yang mengingkari fakta bahwa Dubai merupakan salah satu kota islamic termegah yang ada.

Investor absurd harus menyadari budpekerti istiadat dan budaya setempat, terutama ketika mereka berurusan dengan kawan bisnis lokal. Namun, Dubai merupakan pasar terbuka bagi siapa saja yang mau berbisnis di kota. Dubai terus-menerus menghasilkan jutawan dan miliarder selama bertahun-tahun, berkat lokasinya yang tepat untuk sektor pelayaran. Dubai juga mempunyai logistik yang sangat berkembang dan distribusi produk yang sangat nyaman. Kota ini memungkinkan ekspor bebas bea ke sejumlah negara di Timur Tengah, yang memotivasi investor absurd untuk pergi ke perusahaan lepas pantai di sini. 


Berikut yakni 10 orang terkaya yang tinggal di Dubai:

10
SUNNY VARKEY


Sunny Varkey mengontrol GEMS Education. Operator terbesar sekolah-sekolah K-12 di dunia dengan jumlah 89 sekolah di seluruh dunia. Orang renta Varkey yakni guru ekspatriat dari Kerala. Pada tahun 1959, ketika Emirat masih sangat terbelakang, keluarga itu bermigrasi ke Dubai. Mereka mulai mengajar bahasa Inggris ke penduduk setempat. Mereka bahkan mulai mengajar anggota keluarga kerajaan. Mereka mempunyai "Sekolah Bahasa Inggris Kami Sendiri."

Setelah kembali ke India untuk menempuh pendidikan, Sunny Varkey tidak pernah lulus dari sekolah menengah. Dia terkadang bekerja paruh waktu sebagai penjual buah di pinggir jalan. Dia kembali ke Dubai pada tahun 1970. Pada tahun 1980, dia mengambil alih sekolah orang tuanya. Dia bahkan ikut serta dalam pembangunan sekolah orang tuanya bahkan menjadi supir bus sekolah tersebut. Sekarang GEMS yakni grup pendidikan paling sukses di tempat ini. Hingga 2019, Varkey Foundation berpatner dengan mantan presiden AS Bill Clinton sebagai ketua kehormatan. Kekayaan higienis Sunny Varkey yakni $ 2 miliar (per 27 April 2019), yang membuatnya menjadi salah satu orang terkaya yang tinggal di Dubai.

SAIF AL GHURAIR



Saif Al Ghurair yakni salah satu anggota dewan Kamar Dagang Dubai dan Dewan Ekonomi Industri, serta Dewan Eksekutif Dubai. Dia kebetulan yakni mantan Chief Executive Officer dan Ketua Al-Ghurair Group, yang bergerak dalam bidang manufaktur dan real estate di UAE. Bisnis manufaktur grup termasuk baja, aluminium dan petrokimia. Anak perusahaan petrokimia termasuk Adeka Al Ghurair Aditif dan Taghleef Industries.

Dengan kekayaan higienis sebesar $ 2,1 miliar (per 27 April 2019), Saif yakni salah satu orang terkaya di Dubai. Saat ini, Saif Al Ghurair memegang saham signifikan di bank Emirat utama Mashreq, yang dijalankan oleh keponakannya, Abdul Aziz Al Ghurair. Dia mempunyai saham di Nippon Steel, yang dijualnya pada tahun 2011.

8
BR SHETTY 

BR Shetty, pengusaha lain dari Kerala, berimigrasi dari India ke UAE pada tahun 1972. Ia pernah menjadi salesman farmasi, tetapi kini ia telah menjadi salah satu orang terkaya yang tinggal di Dubai. Diyakini bahwa Shetty mempunyai $ 8 di sakunya ketika ia mencapai Abu Dhabi untuk memulai awal bisnisnya. Dia juga mempunyai banyak hutang dalam pinjaman bank yang dia ambil untuk membayar ijab kabul saudara perempuannya. Kamar tidurnya yakni kantor pertamanya, di mana dia bekerja di tas Samsonite-nya memakai itu sebagai meja. Dia sepertinya masih mempunyai tas dalam koleksinya.


Dia yakni pemilik salah satu jaringan rumah sakit terbesar di UAE, yang terdaftar di London, NMC Health. Di tahun 2019 ia menghabiskan $ 560 juta untuk mengakuisisi Rumah Sakit Al Zahra di Sharjah. BRS Ventures menginvestasikan $ 1,8 miliar di negara penggalan Andhra Pradesh di India. Jumlah ini seharusnya dibelanjakan untuk aneka macam proyek di bidang pendidikan, perhotelan dan perawatan kesehatan. Perusahaan generiknya Neopharma telah bekerja sama dengan Merck Serono dan Pfizer untuk pembuatan kontrak. Kekayaan higienis Shetty yakni $ 3,2 miliar, per 27 April 2019.

7
HUSSAIN SAJWANI


Hussain Sajwani mendirikan Damac Properties, sebuah perusahaan pengembang real estat perumahan, pada tahun 2002. Pada ketika itu, pemerintah Dubai mengeluarkan keputusan untuk mengizinkan orang absurd mempunyai properti di kota. Sajwani menargetkan non-Emirat sebagai pembeli utamanya. Dia membeli sebidang tanah di sebagian kota, yang masih belum berkembang. Butuh waktu kurang dari enam bulan untuk menjual semua unit di gedung tempat tinggal 38 lantai. Dan, itu terjadi bahkan sebelum dia memulai pembangunan gedung.

Sekarang, Sajwani yakni salah satu orang paling penting yang menimbulkan Dubai sebagai kota yang indah. Dia bermitra dengan Donald Trump pada 2013 untuk membuatkan dua lapangan golf. Setelah Trump menjadi presiden AS, The Trump International Golf Course Dubai dibuka pada Februari 2019 di Damac's Akoya residential development. The Trump World Golf Course dijadwalkan untuk membuka pengembangan Damac terpisah pada simpulan 2019. Lapangan golf ini dirancang oleh tidak lain dari Tiger Woods . Kekayaan higienis Sajwani yakni $ 3,4 miliar, per April 2019.

6
RAVI PILLAI



Ravi Pillai, Keralite lain yang bermigrasi ke Emirates, mempunyai perusahaan konstruksi kecil di tempat asalnya. Bisnis gagal lantaran pemogokan pekerja dan Ravi, yang orang tuanya yakni petani, berangkat ke Dubai. Dia memulai bisnisnya di Emirates pada tahun 1979, dengan derma kawan lokal yang berinvestasi dalam usahanya. Dia hasilnya membangun RP Group of Companies. Konstruksi kelas berat di Timur Tengah menghasilkan $ 5,3 miliar dalam pendapatan.


Ravi Pillai yakni salah satu perusahaan terbesar dari para bakat India di Timur Tengah. Sekitar 2019, ketika ribuan orang India kehilangan pekerjaan mereka di Arab Saudi lantaran resesi, namun dia bisa mempekerjakan 3.000 orang. Dia juga telah banyak melaksanakan investasi di India, lantaran dia secara teratur mengambil saham di real estat, hotel dan bank. Dengan kekayaan higienis $ 3,6 miliar (per April, 2019), Ravi Pillai telah menjadi  salah satu orang terkaya di Dubai.

ABDULLA AL FUTTAIM

Abdulla Al Futtaim yakni pemilik Al Futtaim Group, yang kebetulan menjadi distributor tunggal kendaraan Honda dan Toyota di UAE. Dia juga mempunyai Orient Insurance Co., salah satu perusahaan asuransi terbesar di negara ini. Setelah membuka Cairo Festival City dan Dubai Festival City, Abdulla Al Futtaim telah mendirikan Doha Festival City, yang menjanjikan akan menjadi rumah bagi lebih dari 500 toko, mulai dari belanja sehari-hari sampai fashion glamor paling mewah. Ada lebih dari 100 restoran untuk memuaskan setiap selera kuliner. 

Dengan kekayaan higienis sebesar $ 4,1 miliar (per April, 2019), miliarder Emirat yakni salah satu orang terkaya yang tinggal di Dubai. Putranya, Omar Abdullah Al-Futtaim, yakni CEO dari Al-Futtaim Private Company LLC. Selain bidang otomotif, Abdulla Al Futtaim juga ikut terlibat dalam bisnis real estat dan ritel. Dia mempunyai hubungan bisnis dengan saudaranya Majid Al Futtaim, pada awal 1990-an.

4
MICKY JAGTIANI


Micky Jagtiani , yang kini disebut raja ritel di Timur Tengah, dulunya seorang sopir taksi di London. Dia hasilnya bermigrasi ke Bahrain untuk memulai toko produk bayi pada tahun 1973. Akhirnya, ia mendirikan Landmark Group, yang bermarkas di Dubai. Perusahaan menghasilkan pendapatan tahunan sekitar $ 6 miliar. Landmark mempunyai lebih dari 2.200 toko di India, Afrika, dan Timur Tengah. Ketika Donald Trump menciptakan komentar anti-Muslim selama kampanye kepresidenannya, Landmark melarang penjualan semua produk bermerek Trump.


Seorang mahasiswa putus sekolah, Micky Jagtiani memperluas bisnisnya ke hotel, furnitur, dan mode anggaran selama bertahun-tahun. Ia menjalankan bisnisnya di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Dengan kekayaan higienis $ 4,5 miliar (per April, 2019), Jagtiani yakni salah satu orang India terkaya di dunia. Dia juga salah satu orang terkaya yang tinggal di Dubai. Inisiatifnya yang disebut Landmark International Foundation of Empowerment (LIFE) mendukung bawah umur yang kurang bisa melalui perawatan kesehatan dan sekolah.

3
MA YUSUFF ALI


Beliau disebut sebagai raja ritel Timur Tengah, MA Yusuff Ali menghasilkan lebih dari $ 7,4 miliar dari LuLu Group yang telah dibangunnya. Dia mempunyai 133 toko di Malaysia, Indonesia, Mesir, India, dan Teluk. Proyek barunya termasuk satu di Kerala. Investasi $ 300 juta akan terdiri dari sentra konvensi, hotel dan mal. MA Yusuff Ali mempunyai 50 persen saham di hotel Sheraton di Muscat. Dia juga mempunyai hotel Steigenberger pertama di Dubai, dan Scotland Yard Hotel di London akan dibuka kembali pada tahun 2019.


Yusuff Ali pindah ke Emirates pada 1973. Pamannya, MK Abdullah, Ketua Kelompok Perusahaan EMKE, sudah berbisnis di Abu Dhabi. Yusuff Ali membuatkan distribusi grosir perusahaan dan memulai bisnis supermarket dengan Lulu Hypermarket. Dia juga terlibat dalam sejumlah acara filantropis di India dan Timur Tengah. Perusahaannya telah bekerja sama dengan Dubai Cares untuk mengadopsi sekolah di Nepal dan Gaza. Kekayaan bersihnya yakni $ 5 miliar terhitung dari April 2019.

2
ABDULLA BIN AHMAD AL GHURAIR



Abdulla Al Ghurair mendirikan Mashreqbank pada tahun 1967, salah satu bank terkemuka di UAE. Dia tetap ketua dan putranya Abdul Aziz yakni CEO.  Perusahaan induknya mempunyai kepentingan dalam bidang makanan, konstruksi, dan real estat; anggota non-keluarga yakni CEO grup.  Al Ghurair Foods mengklaim mempunyai pabrik pasta terbesar di Timur Tengah. Produk pastanya dijual dengan merek Jenan.  Perusahaan konstruksinya melaksanakan pelapisan eksterior Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, dan membantu membangun Metro Dubai. Saudaranya, Saif Al Ghurair, juga miliarder. Pada 2019, ia menyatakan bahwa sepertiga dari aset perusahaannya akan dipakai untuk investasi jadwal pendidikan di Emirates dan negara-negara Arab lainnya. Putranya, Abdul Aziz , yakni CEO dari Al Ghurair Group.

Dengan kekayaan higienis $ 7 miliar (per April 2019), Abdulla Al Ghurair yakni salah satu orang terkaya di Dubai. Dia juga salah satu orang terkaya di dunia. Dia menjalankan divisi bisnis Hewlett-Packard di Timur Tengah. Abdulla Al Ghurair, MBA dari Stanford University, menghadapi waktu yang bermasalah selama resesi lantaran pinjaman yang tidak berhasil dalam real estat. Oleh alasannya yakni itu Bank meningkatkan pendapatannya dengan membatasi pinjamannya.

1
MAJID AL FUTTAIM


Majid Al Futtaim , dengan kekayaan higienis diperkirakan sebesar $ 10,9 miliar (per April 2019), merupakan pengusaha terkaya di Dubai. Ia mendirikan Majid Al Futtaim Group pada tahun 1992, sehabis ia berpisah dengan saudaranya dan meninggalkan kekaisaran Al Futtaim. Transaksi perusahaan di mal ketika ini yang dibangunnya tersebut kini telah  menjangkau 15 pasar internasional, dengan jumlah pekerja lebih dari 33 ribu karyawan.


Ini juga mempunyai beberapa hypermarket Carrefour di Asia Tengah, Afrika Utara dan Timur Tengah. Perusahaan ini juga berada di Mall of the Emirates. Usaha-usaha terbarunya termasuk Mall of Egypt, dimana menjadi sentra perbelanjaan terlaris di negara tersebut. Putra Majid Al Futtaim, Tariq Al Futtaim, bekerja untuk Majid Al Futtaim Group. Pengusaha terkaya di UAE mempunyai yacht Quattroelle dengan awak kapal berjumlah 29. Kapal pesiar ini dibangun oleh Lurssen untuk tokoh bisnis Jamaika Michael Lee-Chin pada tahun 2013. Dimana sekitar tahun 2019 Majid Al Futtaim  membeli perusahaan ini.

Belum ada Komentar untuk "√ 10 Orang Terkaya Di Dubai Ketika Ini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel