√ Saham-Part 2

Saham (stock atau share) ialah surat berharga paling terkenal diantara surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan banyak di perdagangkan. “Saham (stock atau share) merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau tubuh dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas” (Darmadji dan Hendi, 2008:6). Berinvestasi saham mempunyai potensi laba dalam 2 (dua) hal, pembagian dividen dan kenaikan harga saham (capital gain). Investasi saham juga tidak lepas dari risiko kerugian jikalau terjadi penurunan harga saham.


Berinvestasi pada saham diharapkan analisis yang sempurna dalam menentukan perusahaan yang baik dan waktu yang sempurna ketika membeli dan menjual saham. Salah satu analisis yang sering dipakai trader ialah analisis teknikal dengan melihat pergerakan harga saham di masa lalu. Analisis teknikal lebih sering dipakai trader alasannya ialah lebih gampang melaksanakan analisis dan cepat dalam pengambilan keputusan.


Analis teknikal sanggup melihat tren pergerakan harga saham. Terdapat dua tren pergerakan harga saham yaitu, up musim dan down trend. Up musim ialah pergerakan harga saham yang cenderung terus naik dari waktu ke waktu, sedangkan down musim ialah pergerakan harga saham yang cenderung mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Para analis teknikal berprinsip bahwa harga pasar suatu saham ditentukan oleh kekuatan seruan dan penawaran saham tersebut di pasar modal.

Pembentukan harga saham di pasar modal ditentukan oleh banyaknya seruan dan penawaran atas saham tersebut. Syamsir (2006:5), “asumsi dasar dalam analisis teknikal ialah bahwa harga sangat ditentukan oleh keseimbangan antara supply dan demand. Jika terjadi ekses supply (kelebihan supply atas demand), maka harga akan jatuh dan demikian sebaliknya.” Jika jumlah seruan suatu saham lebih banyak daripada penawarannya maka harga saham akan cenderung mengalami kenaikan harga.


Analisis teknikal juga sanggup dikatakan sebagai sebuah analisis wacana pergerakan harga saham yang didasarkan dari pergerakan harga saham itu sendiri di masa yang kemudian (Syamsir, 2006:05). Pergerakan harga saham dimasa tiba sanggup dianalisis dengan melihat pergerakan harga saham di masa lalu. Penelitian yang dilakukan Abdillah (2011) menyatakan bahwa harga saham masa kemudian besar lengan berkuasa secara signifikan terhadap harga saham.

Pergerakan harga saham selain dipengaruhi oleh volume bid dan harga saham masa kemudian juga dipengaruhi oleh banyaknya lembar saham yang diperdagangkan di pasar modal pada waktu tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan Sandrasari (2010:66) menyatakan bahwa volume perdagangan besar lengan berkuasa positif dan signifikan terhadap volatilitas (kecepatan pergerakan) harga saham. Ekspektasi dan opini trader akan tercermin dalam volume perdagangan yang sanggup menggerakkan harga. Semakin banyak jumlah lot saham yang berhasil diperjualbelikan dalam satu hari maka pergerakan harga saham juga akan semakin fluktuatif.

Investasi
Tandelilin (2010:03) menjelaskan bahwa istilah investasi bisa berkaitan dengan banyak sekali macam aktivitas. Menginvestasikan dana yang dimiliki pada aset riil (tanah, emas, mesin, atau bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham, ataupun obligasi) merupakan kegiatan investasi yang pada umumnya dilakukan oleh investor.


Investasi sanggup dilakukan oleh banyak pihak, ibarat investor perorangan, perusahaan, maupun sebuah negara. “Investasi ialah akad atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada ketika ini, denagn tujuan memperoleh sejumlah laba dimasa yang akan datang” (Tandelilin, 2010:2). Investasi dilakukan untuk mendapat laba dimasa yang akan datang.

Pasar Modal
Pasar modal merupakan sarana atau wadah untuk mempertemukan antara penjual dan pembeli. “Pasar modal merupakan situasi yang mana menawarkan ruang dan peluang penjual dan pembeli bertemu dan bernegoisasi dalam pertukaran komuditas dan kelompok komuditas modal” (Hadi, 2013:10). Modal disini berupa modal hutang (obligasi) maupun modal ekuitas (equity). Tandelilin (2010:26) menunjukan bahwa “pasar modal ialah pertemuan antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas.”
Lubis (2008:7) menyatakan bahwa intinya pasar modal hampir sama dengan pasar-pasar lain, terdapat penjual dan pembeli. Jika jumlah orang yang ingin membeli lebih banyak dibandingkan dengan yang ingin menjual, harga akan semakin tinggi dan bila tidak ada seorangpun yang membeli dan banyak yang menjual maka harga akan jatuh.

Analisis Teknikal
Analisis teknikal ialah analisis yang dipakai oleh banyak trader maupun investor untuk menentukan keputusan dalam melaksanakan jual-beli saham. “Analisis teknikal dimulai dengan cara memperhatikan perubahan saham itu sendiri dari waktu ke waktu. Analisis ini beranggapan bahwa harga suatu saham akan ditentukan oleh penawaran (supply) dan seruan (demand) terhadap saham tersebut” (Halim, 2019:11). “Analisis teknikal intinya merupakan upaya pencarian contoh perulangan yang sanggup diprediksi dalam harga saham” (Bodie et.al, 2008:481).


Analisi teknikal sanggup dikatakan sebagai sebuah analisis wacana pergerakan harga saham yang didasarkan dari pergerakan harga saham itu sendiri di masa lalu. Asumsi dasar dalam analisis teknikal ialah bahwa harga sangat ditentukan oleh keseimbangan antara supply dan demand. Jika terjadi ekses supply (kelebihan suplly atas demand), maka harga akan jatuh dan demikian sebaliknya (Syamsir, 2006:5).
Technical analysis in based on publised market data as opposed to mendasar data, such as earnings, sales, growth rates, or goverment regulations. Market data primarily include the price of a stock or a market index and volume data (number of shares stocks or indexes traded) (Jones et.al, 2009:447).
Permintaan dan Penawaran
McConnell dan Brue (2005:40) manyataan bahwa “Demand is a schedule or a curve that shows the various amounts of a product that consumers are willing and able to purchase at each of a series of possible prices during a specified period of time. ” Permintaan sanggup diartikan sebagai skedul atau kurva yang memperlihatkan jumlah produk yang konsumen ingin dan bisa untuk membeli pada banyak sekali tingkat harga tertentu dan selama periode waktu tertentu. Permintaan atas suatu barang ditentukan oleh banyak sekali faktor.


Interaksi antara seruan dan penawaran akan menentukan keadaan keseimbangan pasar. Keseimbagan pasar akan menentukan tingkat harga yang berlaku di pasar dan kuantitas barang yang akan diperjualbelikan dan perlu diproduksi. Keseimbangan pasar pada pasar modal ditentukan oleh banyaknya seruan yang sanggup dilihat dari jumlah seruan lot saham (volume bid) dan banyaknya penawaran yang sanggup diketahui dari jumlah lot yang ingin ditawarkan (volume ask).
“Penawaran untuk membeli suatu saham atau surat berharga lainnya disebut bid” (Syamsir, 2006:6).
Volume bid memperlihatkan banyaknya jumlah lembar saham yang diminta dan ingin dibeli oleh investor pada periode waktu tertentu. Volume bid ialah banyaknya jumlah lembar saham atas saham emiten tertentu yang investor bersedia untuk membelinya di pasar modal pada hari tertentu. Semakin besar volume bid maka harga saham cenderung akan mengalami kenaikan harga.

Harga Saham Masa Lalu
Harga saham masa kemudian berdasarkan Erina dalam Abdillah (2011:4), harga saham masa kemudian sanggup mempengaruhi harga saham kini alasannya ialah mengikuti contoh tertentu dan berulang sehingga besar lengan berkuasa secara psikologis terhadap investor dalam melaksanakan transaksi perdagangan, banyak analisis teknikal percaya bahwa gerakan saham akan mengikuti pola. Pergerakan harga saham selalu mengikuti contoh yeng telah terjadi pada masa lalu, harga saham bergerak dalam sebuah tren dan akan mengalami pembelokan arah tren ketika mencapai titik harga tertentu.

Volume Perdagangan Saham
“Trading volume is number of shares stocks or indexs traded” (Jones et.al, 2009:447). 
Volume perdagangan merupakan banyaknya lembar saham yang diperdagangkan. “Trading volume is defined as the number shares bought and sold each day” (Abbondante, 2010:1). Volume perdagangan saham sanggup diartikan sebagai banyaknya lembar saham dari suatu emiten atau perusahaan yang diperjual-belikan di pasar modal setiap harinya dengan tingkat harga yang telah disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui broker (perantara) perdagangan saham. Susanto dan Sabardi (2010:104) menyatakan bahwa secara historis volume perdagangan saham mempunyai kaitan dengan harga pasar di bursa, dikarenakan volume perdagangan saham dianggap sebagai ukuran dari kekuatan atau kelemahan pasar sesuai dengan aturan penawaran dan permintaan.

Harga Saham
Martalena dan Malinda (2011:57) menunjukan bahwa nilai suatu saham sanggup dilihat dari 4 (empat) konsep, yaitu:
  1. Nilai nominal merupakan nilai perlembar saham yang berkaitan dengan akuntansi dan
  2. Hukum. Nilai ini diperlihatkan pada neraca perusahaan dan merupakan modal disetor penuh dibagi jumlah lembar saham beredar.
  3. Nilai buku merupakan nilai buku per lembar saham memperlihatkan nilai kegiatan higienis perembar saham yang merupakan nilai ekuitas dibagi dengan jumlah lembar saham.
  4. Nilai pasar merupakan nilai perlembar saham yang ditentukan oleh seruan dan penawaran yang terbentuk dalam bursa saham.
Kata Kunci : Analisis Teknikal, Volume Bid, Harga Saham Masa Lalu, Volume Perdagangan, Harga Saham.

Sumber : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 37| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Belum ada Komentar untuk "√ Saham-Part 2"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel